begitu banyak limbah limbah
berserak di kolong kolong
menjejal di selokan saling merapatkan badan
menyumpal mulut mulut yang menganga
sehingga air air menggulung bumbung tinggi
menerjang sawah kampung desa dan kota
sampah tak tau diri
tlah ku siapkan tong tong untuknya
tapi tiada yang mengisi
manakah kesadaran itu?
di jalan kota
di pojok desa
menyembul gundukkan sampah
dan dihiasi lalat lalat yang asik berdansa
berebut tempat tinggal
manakah hati itu?
sampai kapan seperti ini?
masih adakah kesadaran untuk hal itu?
tanya diri sendiri