Karya sastra angkatan 1960 1970 an
Karya: Mochtar Lubis
Partai Indonesia membutuhkan dana untuk membiayai politik. Melalui pemimpin partai yang bernama Husni Lumbara, mereka berusaha mencari dana dengan segala upaya.
Raden Kaslan mendapat kepercayaan dari Husni Lumbara untuk menangani penyediaan dana bagi partai Indonesia.
Sebagai salah seorang anggota dewan Partai Indonesia, Raden Kaslan merencanakan untuk mendirikan perusahaan-perusahaan fiktif yang bergerak dalam usaha ekspor-impor barang-barang kebutuhan rakyat.
Tidak tanggung-tanggung, dia memakai nama istrinya yaitu Fatma dalam perusahaan fiktif tersebut, termasuk nama anak tunggalnya yaitu Suryono.
Setelah itu Husni Lumbara serta beberapa rekan separtainya menjadi direktur-direktur pada perusahan fiktif tersebut.
Anak tunggalnya Suryono juga dipercaya menjabat direktur perusahaan fiktif. Saat itu anaknya menjadi pegawai kementrian luar negeri.
Dia juga berprofesi sebagai penghibur wanita-wanita kesepian tingkat atas.
Suryono baru saja menyelesaikan tugas dinasnya di luar negeri, namun merasa tidak puas terhadap fasilitas melimpah yang diraihnya.
Maka ketika ayahnya membujuk untuk keluar dari pekerjaannya dan mengajak untuk menjabat direktur di beberapa perusahaan, ia langsung menerima dengan senang hati.
Sugeng adalah orang berikutnya yang juga menjabat direktur perusahaan fiktif.
Dia adalah seorang pegawai negeri yang selalu dituntut istrinya untuk memenuhi kebutuhan materi yang melebihi kemampuannya hingga ia langsung menerima tawaran tersebut.
Tapi ada seorang PNS lain yang bernama Rusdi. Dia tidak tergoda oleh tawaran jabatan direktur perusahaan fiktif.
Walaupun istrinya Dahlia sering menuntut kebutuhan materi yang berlebihan, ia tetap menjadi pegawai negeri.
Hal tersebut membuat Dahlia lari ke pangkuan Suryono yang mampu memenuhi semua kebutuhan materinya ketika suaminya tidak berada di rumah.
Semua perusahaan fiktif tadi berhasil meraih keuntungan yang sangat besar sehingga membuat orang-orang terlibat di dalamnya bisa menjalani hidup dengan bahagia dan serba kecukupan.
Sementara itu di lain pihak, rakyat banyak yang menderita. Sebagai contoh adalah Pak Iji dan istrinya harus berjuang untuk menahan lapar dan menghidupi dirinya dan keluarganya.
Ada lagi masyarakat lain yang lebih susah, namanya Neneng, seorang wanita yang harus menjadi pelacur karena tak kuat menahan lapar.
Masih banyak rakyat yang hidupnya sengsara, makan susah, berobat tidak sanggup, pendidikan tidak bisa dicapai, dan kebutuhan pokok tidak bisa terpenuhi.
Keadaan tersebut luput dari perhatian Partai Indonesia, termasuk anggota nya Raden Kaslan dan para direktur fiktif yang hidup serba mewah, harta melimpah, dan banyak fasilitas.
Tapi kemewahan komplotan Raden Kaslan termasuk direktur-direktur fiktif tidak berlangsung lama.
Berita di media massa menyoroti pergolakan partai politik, termasuk Partai Indonesia.
Perusahaan-perusahaan fiktif Raden Kaslan dan komplotannya dibongkar kebobrokakannya
Tidak beberapa lama Raden Kaslan dan beberapa rekannya ditangkap.
Anaknya Suryono tewas karena kecelakaan ketika melarikan diri, sementara keluarga yang lainnya menderita luka-luka.