Tim indoSastra Pencari Karya Sastra Berkualitas
Sastra Angkatan Balai Pustaka, bentuk: Pantun Berbalas
Karya: Marah Rusli
Ini adalah salah satu pantun yang biasanya dibaca oleh dua orang secara bersahutan, diciptakan dengan indah, kaya makna, dan penuh romantika oleh Marah Rusli
Dari buku: Novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai
Dalam: Bab V. Samsul Bahri berangkat ke Jakarta
—
+Bulan terang bulan purnama
nagasari disangka daun
Jangan dikata bercerai lama
bercerai sehari rasa setahun
Seragi kain dengan benang
biar terlipat jangan tergulung
Serasi adik dengan abang
sejak di rahim bunda kandung
– Dari Medang ke pulau Banda
belajar lalu ke Bintuhan
Tiga bulan di kandung Bunda
jodoh ‘lah ada pada Tuan
+ Anak Cina duduk menyurat
menyurat di atas meja batu
Dari dunia sampai akhirat
tubuh yang dua jadi satu
Berlubur negeri berdesa
ditaruh pinang dalam puan
Biar hancur biar binasa
asal bersama dengan Tuan.
– Pulau Pinang kersik berderai
tempat burung bersangkar dua
Jangan bimbang kasih ‘kan cerai
jika untung bertemu jua
+Jika ada sumur di ladang
tentulah boleh menumpang mandi
Jika ada umur yang panjang
tentulah dapat bertemu lagi
-Ke rimba ke padang jangan
bunga cempaka kembang biru
Tercinta terbimbang jangan
adat muda menanggung rindu
+Ke rimba orang Kinanti
bersuluh api batang pisang
Jika tercinta tahankan hati
kirimkan rindu ke burung terbang