Mien Achmad Rifai (Sastrawan dan Pujangga)

Diposting pada

Tim indoSastra

Profil sastrawan ini data awalnya diambil dari lembaga pemerintahan Indonesia, ini berdasarkan “Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik”Data tersebut kemudian diolah supaya lebih mudah dibaca.

Prof. Mien Achmad Rifai, M.Sc.,Ph.D dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 2000 an.

Beliau lahir pada tanggal 1 Januari 1940 di Desa Gapura Tengah, Sumenep, Madura.  Orang tua adalah pasangan Mas Atmosugondo dan H. Halimatusyabiah.

Riwayat pendidikannya adalah dimulai sejak sekolah dasar pada tahun 1946 sampai dengan sekolah menengah atas ditempuh di Pamekasan.

Pada tahun 1958 setelah tamat SMA, ia melanjutkan sekolah di Akademi Pertanian Ciawi Bogor.

Pada tahun 1961, ia menyelesaikan pendidikan sarjana mudanya Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman dengan spesialisasi pengendalian hama oleh jamur.

Minatnya terhadap ilmu tersebut didorong oleh Ir. Andi Hakim Nasution karena adanya kekosongan ahli jamur.

Pada tahun 1962 ia mengikuti tugas belajar di Universitas Sheffield, Inggris, dan magisternya diselesaikan dalam waktu dua tahun.

Ketika berusia 26 tahun ia berhasil meraih gelar doktor. Pada tahun 1993,

Pak Mien diangkat sebagai Guru Besar Luar Biasa di Universitas Indonesia (Jakarta) dan Institut Pertanian Bogor dalam bidang biologi.

Pada masa remaja ia tertarik pada bidang budaya sehingga ia bercita-cita menjadi seniman.

Tapi sayang, orang tuanya tidak merestuinya karena hidup sebagai seniman tidak akan mendapatkan kehidupan yang baik. Akhirnya, ia memilih menjadi ilmuwan.

Beliau mempunyai hobi mengumpulkan perangko dan patung kodok. Kemudian menikah dengan Nur Hayati.

Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua anak perempuan, yaitu Sri Hidayati Ramdani dan Tiara Timuriana.

Pengalaman kerja Pak Mien dimulai sebagai  guru praktik zoologi di Akademi Pertanian Ciawi, Bogor, pada tahun 1960—1962.

Ia juga pernah menjadi demonstrator botani di Universitas Sheffield, Inggris (1963—1967).

Pada tahun 1967, ia berkecimpung sebagai peneliti.  Pada tahun 1976 ia menjadi peneliti utama LIPI.

Jabatan yang pernah diembannya, antara lain, Asisten Ilmu Hayat Herbarium Bogoriense, Bogor (1962), Kepala  Herbarium Bogoriense, Bogor (1968—1977),

Asisten Direktur Ilmiah Lembaga Biologi Nasional, LIPI, Bogor (1978—1985),  Ketua Kelompok Peneliti Taksonomi Herbarium Bogoriense, Bogor (1989),

Staf Ahli Wakil Ketua LIPI (1978—1992), Asisten II Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Pengembangan (1995),

Asisiten V Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Kebijakan (1998—2000), dan  Pjs. Sekretaris Jenderal Dewan Riset.

Disamping itu, ada jabatan lain yang pernah diembannya, yaitu sebagai Komisi Tetap di Komisi Ahli Perpustakaan Biologi dan Pertanian, Departemen Pertanian (1968—1971),

sebagai Standing Committee of Botany, Pacific Science Assiociation, Hawai (1971–1974), Sekretaris Komisi Pelestarian Plasma Nutfah Nasional  (1975—1996),

Komisi Tetap di Internasional Committee of Museum, Paris (1976—1992), sebagai Executive Committee of International Mycological Association  di London (1983—1990),

Komisi Tetap di Nomenclatural Committee for Fungi and Lichenes IAPT, New York (1986—1993), Komisi Tetap di Dewan Riset Nasional, Jakarta (1993), Chairman Flora Malesiana Foundation, Leiden(1995—2001),

Panitia Akreditasi Jurnal Ilmiah, Direktorat Pendidikan Tinggi (1995), Komisi Disiplin Ilmu Majelis Pendidikan Indonesia (1995),

dan Ketua Panel Riset Unggulan Terpadu Bidang Lingkungan (2000).

Sebagai seorang ilmuwan, Pak Mien banyak mengikuti pertemuan ilmiah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Pertemuan ilmiah dalam negeri yang diikuti, antara lain, Biotrop Indonesia National Meeting di Yogyakarta (1968),

Simposium Fitopatologi di Bogor (1970), Asia Pacific Weed Seince Society Conference di Jakarta (1977), Pemanfaatan Biologi Terapan dalam Kewiraswastaan di Unsoed, Purwokerto (1987),

Sidang Mabbim Ke-35 di Bukittinggi (1996), Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah di Unair, Surabaya (1997),

dan  Seminar Nasional Penggalang Taksonomi untuk Keperluan Masa Depan Indonesia di UNS, Solo (2003),

Pertemuan ilmiah di luar negeri yang dihadiri oleh Pak Mien, antara lain,   XII Pacific Science Congress di Canberra, Australia (1971),

First ASEAN Orchid Congress  di Bangkok (1975), Seminar on Tropical Fungal Ecologi di Inggris (1988),

Sidang Pakar Mabbim Ke-4 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam (1996), ABB First International Conference of  IABG-Asian Devision di Tokyo, Jepang (1991), dan ASEAN- UNDP Rountable Meeting on Networking of Industrial Research Institute di  Manila, Pilipina (1997).

Meskipun Pak Mien dikenal sebagai pakar biologi, ia sangat peduli terhadap bahasa Indonesia. Sejak tahun 1973, ia aktif dalam Panitia Pembinaan Bahasa Indonesia.

Pada tahun 1974, ia mulai terjun dalam kegiatan Mabbim dengan mengikuti Sidang Mabbim Ke-4 di Semarang.

Dalam Sidang Mabbim selanjutnya, ia juga sering mengikutinya, antara lain Sidang Mabbim Ke-5 (1974),

Sidang Mabbim Ke-6 (1975), Sidang Mabbim Ke-7 (1976), Sidang Mabbim Ke-8 (1977), Sidang Mabbim Ke-20 (1983),

Sidang Mabbim Ke-21 (1984), Sidang Mabbim Ke-22 (1985), dan  Sidang Mabbim Ke-35 (1996).

Selain itu, Pak Mien juga aktif mengikuti Sidang Pakar Mabbim, antara lain Sidang Pakar Ke-1 (1987),

Sidang Pakar Ke-3 (1989), Sidang Pakar Ke-4 (1990), Sidang Pakar Ke-6 (1992), dan Sidang Pakar Ke-14 (2001).

Pada tahun 1980, Pak Mien menjadi Panitia Kerja Sama Kebahasaan (Pakersa) Mabbim.

Keaktifannya di Mabbim menghasilkan kamus istilah biologi. Ia juga terlibat dalam menyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia  dan merevisi Pedoman Umum Pembentukan Istilah Indonesia.

Dalam kegiatan bahasa yang lain, seperti kongres, Pak Mien juga mengikutinya, antara lain,

Kongres Bahasa Indonesia IV (1983)  dan Kongres Bahasa Indonesia VI (1993). Pada tahun 2002 ia menjadi Ketua Badan Pertimbangan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional (2002).

Setelah bebas dari jabatan struktural, ia merintis program studi taksonomi tumbuhan di Pascasarjana Institut Pertanian Bogor serta membantu pelaksanaan program studi keanekaragaman hayati di Universitas Indonesia.

Karya-karya Mien Achmad Rifai:

a. Buku Terbitan

  1. The Austra Pezizales in Herbarium of the Royal Botanic Gardens (1968)
  2. A Revision of the Genus Trichoderma (1969)
  3. Ikhtisar Klasifikasi Dunia Djamur  (Bogor: Herbarium Bogoriense, 1971)
  4. Kode Internasional Tata Nama Tumbuh-Tumbuhan (Bogor: Herbarium Bogoriense, 1973)
  5. 50 Gulma di Perkebunan (GPP Jatim dan BPPB, Bogor, 1975)
  6. Daftar Istilah Biologi (Jakarta: Pusat Bahasa, 1980)
  7. Kamus Mikologi (Jakarta: Pusat Bahasa, 1982)
  8. Daftar Istilah Warna (Jakarta: Pusat Bahasa, 1984)
  9. Beberapa Penyakit Tanaman Pangan-Padi dan Palawija (bersama Ramlan H., Bustaman M., dan Herman M., Bogor, 1985)
  10. Kamus Istilah Biologi untuk Pelajar (bersama Basuki T., Sutisna U., Prana M.S., dan Adisoemarto S., Jakarta: PusatBahasa, 1985)
  11. Kamus Biologi: Anatomi, Morfologi, dan Taksonomi Botani (bersama Widjaya E.A., Jakarta: Depdikbud, 1988)
  12. Keanekaragaman Hayati untuk Kelangsungan Hidup Bangsa (bersama D.S. Sastrapradja, S. Adisoemarto, K. Kartawinata, dan S. Sastrapradja, Bogor: Puslitbang Bioteknologi, LIPI, 1989)
  13. Mohammad Noer (bersama N.K.S. Hendrowinoto, Jakarta: yayasan Biografi Indonesia, 1991)
  14. Mengenal Nusantara Melalui Floranya (bersama S. Ssatrapradja, Bogor: KPPNN, 1991)
  15. Kamus Mikrobiologi (bersama R.S. Hadioetomo dan Ganjar, Jakarta: Pusat Bahasa, 1992)
  16. Kamus Biologi: Reproduksi, Genetika, dan Evolusi (Jakarta: Pusat Bahasa, 1993)
  17. Kamus Biologi: Fitopatologi (Jakarta: Pusat Bahasa, 1993)
  18. Glosarium Biologi (Jakarta: Pusat Bahasa, 1993)
  19. Lintasan Sejarah Madura (Surabaya: Yayayasan Lebbur Legga, 1993)
  20. Ut Taxonomian Defendamus (Jakarta: FMIPA, UI, !995)
  21. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia (Yogyakarta: UGM Unversity Press (1995)
  22. Kamus Biologi: Sitologi (bersama E.A. Widjaja dan Ermitati, Jakarta: Pusat Bahasa, 1996)
  23. Kamus Biologi (Jakarta: Balai Pustaka, 1999)

b. Artikel

Artikel yang ditulis Pak Mien, antara lain, sebagai berkut.

  1. Stachybotrys Bambusicola” (1964)
  2. “On Sporidesmium Trigonellum” (1965)
  3. Sarawakus Lloyd a Genus of the Pyrenomycete Family Hypocreaceae” (1968)
  4. “Cerita-Cerita dari Dunia Jamur” (1970)
  5. “Petani dan Lingkungannya” (1975)
  6. “Tulasnellomycetes: Suatu Gagasan Baru dalam Anak Kelas Holobasidiomycetidae” (1977)
  7. “Penelitian Jamu di Indonesia: Rekanan Sekilas Pandangan dan Harapan Seorang Pemerhati” (1980)
  8. A Panoramic Review of the Present State of Indonesian Mycology” (1987)
  9. “Memperindonesiakan Biologi” (1988)
  10. “The System of Botanical Gardens in Indonesia” (1989)
  11. ‘Nilai Nisbi dan Perosotan Hidupan Liar” (1990)
  12. “Pembenahan Penguasaan Ilmu dan Teknologi Menghadapi Tantangan Perkembangan Abad XXI” (1995)
  13. Problem in Human Resaurche Development for the Accelarating Induztrialization in I ndonesia” (1997)
  14. “Peran Pusat Bahasa dalam Pembinaan Peristilahan Ilmu dan Teknologi Indonesia” (1998)
  15. “Buku Biologi Idaman untuk Pendidikan Sekolah’ (1999)
  16. “Strategi Iptek Indonesia” (2000)
  17. “Pingit, Pijit, dan Pepahit: Peranan Tumbuhan Obat dalam Komestik Tradisional Indonesia seperti Dicerminkan di Daerah Madura”  (2001)
  18. “Jamur Periconia Lateralis di Indonesia” (2002)
  19. “Note on a Collection of  Trichoglossum Walteri (Discomycetes) from Java” (2002)
  20. “Menginternasionalkan Aspirasi Publikasi Ilmiah Indonesia” (2003)

c. Penghargaan

  1. Tanda Jasa Kehormatan Satyalancana Karya Satya Kelas I  sebagai Pakar     Peneliti Teladan KMNRT (1990)
  2. Tanda Jasa Kehormatan Satyalancana Pembangunan (1992)
  3. Piagam Penghargaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1993)
  4. Bintang Jasa Utama (1997)
  5. ASEAN Senior Meritorious Award (2001)
  6. Piagam Penghargaan Menteri Riset dan Teknologi  (2002)
  7. Piagam Penghargaan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (2003) (LS)

Sumber: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan