Ayah Buyuang

Diposting pada
  • Ayah Buyuang mengirim sebuah pembaruan 1 tahun, 8 bulan lalu

    Memang susah berurusan dengan orang Munafik.
    Salah satu cirinya adalah berjanji dan diingkari.
    Kita sudah sediakan jadwal, rugi waktu, tenaga, dan biaya.
    Rugi biaya bisa diganti, tapi rugi waktu tak tergantikan.
    Saya biarkan saja, nanti di akhirat akan diperhitungkan.
    Makanya orang munafik lebih bahaya daripada orang kafir.

  • Ayah Buyuang mengirim sebuah pembaruan 1 tahun, 8 bulan lalu

    Kucing cowok ini murung banget.
    Kata yang punya, selama ini dia punya teman cewek dan akrab.
    Akhirnya diputuskan untuk ambil si kucing cewek juga.

  • Ayah Buyuang mengirim sebuah pembaruan 1 tahun, 8 bulan lalu

    Berharap pada Babinsa untuk berbuat lebih banyak.
    Banyak sekali knalpot brong berisik dari kendaraan baik mobil atau motor.
    Berisik dan mengganggu sampai ke kampung dan RT.
    Babinsa harusnya memperingatkan para pemilik knalpot brong berisik.

  • Ayah Buyuang mengirim sebuah pembaruan 1 tahun, 8 bulan lalu

    Hari ini mau ambil kucing.
    Sudah menyiapkan kandang dan kardus.

  • Ayah Buyuang mengirim sebuah pembaruan 1 tahun, 8 bulan lalu

    Tadi sudah memasang tirai bambu untuk mengurangi terik matahari langsung

  • Ayah Buyuang mengirim sebuah pembaruan 1 tahun, 8 bulan lalu

    Kembali mengatur gadget yang ada.
    Semoga penempatan tidak salah dan tidak sulit dicari.
    Mencoba lagi memakai tas kecil yang dibeli sekitar 9 tahun yang lalu.

  • Ayah Buyuang mengirim sebuah pembaruan 1 tahun, 8 bulan lalu

    Semoga saja semua orang beralih ke pengobatan herbal nan alami.
    Terutama herbal buatan orang islam

  • Ayah Buyuang mengirim sebuah pembaruan 1 tahun, 8 bulan lalu

    Pelanggaran lalu lintas ada terjadi di semua tempat.
    Tapi kenapa polisi tidak menindak baik secara elektronik maupun manual.
    Sudah sangat banyak korban kecelakaan, cedera dan meninggal.

  • Ayah Buyuang mengirim sebuah pembaruan 1 tahun, 8 bulan lalu

    Mencoba mencatat aktivitas harian dalam nuansa sastra