Sastra dalam Berita
TIDORE KEPULAUAN, MALUKU UTARA – Konsep literasi berkonsep outdoor di tengah alam bebas menjadi viral hari ini, Minggu, 2 November 2025, dari Maluku Utara. Kegiatan “Jelajah Literasi” mengajak anak-anak Maluku Utara untuk praktik menulis karya sastra di Suaka Paruh Bengkok Taman Nasional Aketajawe Lolobata, dengan fokus pada identitas lokal dan lingkungan.
| Unsur Jurnalistik | Keterangan |
| What (Apa)? | Pelatihan sastra berkonsep outdoor bertajuk “Praktik Menulis Karya Sastra di Alam Bebas dengan Identitas Khas Maluku Utara”. |
| Who (Siapa)? | Taman Baca Masyarakat (TBM) Masure dan dokter hewan dari Suaka Paruh Bengkok, melibatkan 20 anak-anak SD dan SMP. |
| When (Kapan)? | Viral hari ini, Minggu, 2 November 2025. |
| Where (Di Mana)? | Suaka Paruh Bengkok Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Desa Koli, Tidore Kepulauan. |
| Why (Mengapa)? | Menggiatkan dunia literasi di Maluku Utara dan mengangkat isu konservasi satwa asli (Kakak Tua Putih, Nuri Ternate) sebagai inspirasi karya sastra. |
| How (Bagaimana)? | Peserta diajak berkeliling melihat satwa dan mendengar kisah buruk yang dialami satwa akibat perlakuan manusia, lalu praktik menulis puisi/cerpen di gazebo alam. |
Tujuan dan Manfaat Kegiatan:
- Tujuan: Mengintegrasikan kecintaan pada sastra dengan kepedulian terhadap lingkungan dan satwa endemik Maluku Utara.
- Manfaat: Penciptaan Sastra Ekologis Lokal. Anak-anak belajar membuat karya sastra yang memiliki sense of place dan identitas lokal yang kuat (satwa khas Maluku Utara), sekaligus menumbuhkan kesadaran konservasi sejak dini.
Karya Sastra yang Ditampilkan:
Salah satu karya yang dibacakan oleh seorang peserta anak-anak, terinspirasi dari Kakak Tua Putih yang terluka, adalah:
Judul: Sayap yang Patah di Pulau Rempah
(Puisi Anak)
Jambul putih di kepala, seperti mahkota Raja.
Nuri Ternate, saudaraku yang riang.
Tuan Kakak Tua, sayapmu kini sakit.
Dinding kandang yang sempit, membuat jiwamu sedih.
Bapak bilang, hutan itu rumah terbaik.
Biar nanti kata-kataku yang jadi sayapmu,
Membawa cerita Maluku Utara terbang tinggi lagi.
Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.

