Program Cerita Anak Dwibahasa, Indah Banget! 26 Oktober 2025 di Kota Palu Sulawesi Tengah

Diposting pada

Sastra dalam Berita

Unsur Jurnalistik Keterangan
What (Apa) Pelaksanaan Program Penulisan dan Penerbitan Cerita Anak Dwibahasa (Indonesia-Bahasa Daerah) yang mengangkat bahasa-bahasa lokal Sulawesi Tengah.
When (Kapan) Minggu, 26 Oktober 2025, sebagai kegiatan lanjutan dari peringatan Bulan Bahasa & Sastra di Sulawesi Tengah.
Where (Di Mana) Balai Bahasa Sulawesi Tengah, Kota Palu, Sulawesi Tengah, melibatkan penulis dan guru-guru setempat.
Why (Mengapa) Untuk mencegah hilangnya penutur bahasa daerah (seperti Kaili, Pamona, Banggai) di tengah arus modernisasi, dengan menjadikannya media yang menarik bagi anak-anak.
Who (Siapa) Balai Bahasa Sulawesi Tengah, guru sekolah dasar, penulis lokal, dan komunitas literasi anak.
How (Bagaimana) Menulis cerita anak dengan tema lokal, kemudian diterjemahkan secara paralel dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah, lalu didistribusikan ke sekolah-sekolah sebagai bahan ajar.

SEO Keyword Focus: Cerita Anak Dwibahasa Sulawesi Tengah, Balai Bahasa Palu, Sastra Anak Lokal Viral, Bahasa Daerah Kaili.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra

  1. Tujuan:
    • Menyelamatkan dan melestarikan bahasa-bahasa daerah di Sulawesi Tengah yang terancam punah.
    • Menjadikan karya sastra sebagai jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan identitas budaya mereka.
    • Menciptakan bahan bacaan yang relevan dan mencerminkan lingkungan sosial anak-anak di Palu dan sekitarnya.
  2. Manfaat:
    • Program ini viral karena menyentuh isu krusial tentang pelestarian bahasa ibu yang mulai tergerus.
    • Buku dwibahasa menjadi alat yang efektif bagi guru untuk menanamkan kecintaan pada bahasa daerah sejak usia dini.
    • Terciptanya penulis-penulis baru yang fokus pada sastra anak berbasis budaya lokal.

Karya Sastra yang Ditampilkan

Judul Cerita Anak: Rusa Nu Marada (Rusa yang Bijak) (Kutipan dalam Bahasa Indonesia & Kaili)

Indonesia: Di hutan Lembah Palu yang hijau, ada seekor Rusa yang sangat bijak. Setiap pagi ia selalu memberi tahu teman-temannya untuk menjaga sungai agar tetap bersih.

Bahasa Kaili: Ri lopu Nu Lembah Palu, ria manu’o Rusa Nu Marada. Bengi-bengi, ia netu samba’e ngga’i mampatana le’e nu wai ngga’i maroso.

(Artinya: Di hutan Lembah Palu, ada seekor Rusa yang sangat bijak. Setiap pagi ia selalu memberi tahu teman-temannya untuk menjaga kebersihan air sungai.)

Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.