Ini adalah salah satu cerita rakyat Provinsi Maluku yaitu legenda “Si Rusa dan Si Kulomang” yang dikisahkan secara turun temurun.
Sering pula dilantunkan sebagai sebuah dongeng untuk pengantar tidur anak-anak.
Alkisah, dahulu pada suatu masa, di Kepuluan Aru ada sebuah hutan yang lebat.
Di sana terdapat sekelompok rusa yang hidup di tengah hutan.
Kelompok rusa ini mampu berlari dengan cepat. Hal ini membuat mereka sangat bangga akan kemampuan larinya.
Bahkan penghuni hutan lain juga mengetahuinya.
Sehari-hari rusa-rusa ini mengisi hidup dengan mencari rumput.
Di samping itu mereka juga sering menantang binatang lainnya untuk adu lari.
Rusa-rusa tersebut bahkan dengan yakinnya mengatakan, bahwa jika rusa itu dapat mengalahkan lawannya, maka rusa tersebut akan mengambil tempat tinggal lawan.
Di pinggir hutan terdapat sebuah pantai yang sangat indah.
Disana hiduplah seekor siput laut yang bernama Kulomang.
Seperti diketahui, binatang Siput laut terkenal sebagai binatang yang cerdik dan sangat setia kawan.
Jarang sekali siput laut yang bersifat sombong.
Hingga pada suatu ketika, si Rusa datang ke tempat si Kulomang.
Kemudian rusa menantang si siput laut itu untuk adu lari hingga sampai di tanjung ke sebelas.
Seperti biasanya, sebelum pacu lari, rusa selalu mensyaratkan taruhan.
Kali ini taruhannya adalah pantai tempat tinggal sang siput laut.
Artinya, jika rusa menang adu lari, maka pantai akan jadi milik rusa.
Di dalam hati, si Rusa itu sangat yakin akan dapat mengalahkan si Kulomang.
Bukan saja jalannya sangat lambat, si Kulomang juga memanggul cangkang.
Cangkang itu biasanya lebih besar dari badannya.
Ukuran cangkang yang besar itu disebabkan oleh karena cangkang itu adalah rumah dari siput laut.
Rumah itu berguna untuk menahan agar tidak hanyut di waktu air pasang.
Dan ia berguna untuk melindungi siput laut dari terik matahari.
Mereka kemudian merencanakan hari adu lari.
Lalu pada hari yang ditentukan si Rusa sudah mengundang kawan-kawannya untuk menyaksikan pertandingan itu.
Sementara itu si Kulomang juga sudah menyiapkan sepuluh teman-temannya.
Setiap ekor dari temannya ditempatkan mulai dari tanjung ke dua hingga tanjung ke sebelas.
Sedangkan si Kulomang sendiri akan berada ditempat mulainya pertandingan.
Lalu tak lula si Kulomang memerintahkan agar teman-temanya menjawab setiap pertanyaan si Rusa.
Sesaat setelah pertandingan dimulai, si Rusa langsung berlari secepat-cepatnya mendahului si Kulomang.
Sementara si siput laut hanya bisa berjalan lambat.
Beberapa jam kemudian, si rusa sudah sampai di tanjung kedua. Nafasnya terengah-engah.
Dalam hati ia yakin bahwa si Kulomang mungkin hanya mencapai jarak beberapa meter saja.
Lalu si rusa berhenti sejenak sambil melihat ke kiri dan ke kanan, kemudian dengan sombongnya rusa berteriak-teriak:
“Kulomang, sekarang kau ada di mana?”
Kemudian tanpa diduga, tiba-tiba temannya si Kulomang pun menjawab: “aku ada tepat di belakangmu.”
Mendengar itu, alangkah terkejutnya si Rusa, ia tidak jadi beristirahat melainkan lari tunggang langgang.
Kejadian yang sama terjadi lagi dan lagi, setelah tanjung kedua, hal yang sama terjadi pada tanjung ketiga,
demikian juga pada tanjung keempat, hingga ke tanjung ke sepuluh.
Setiap rusa mengatakan dan bertanya tentang keberadaan si Kulomang, selalu saja ada yang menjawab bahwa dia ada di dekat si rusa.
Kemudian akhirnya, ketika memasuki tanjung ke sebelas, si Rusa sudah kehabisan napas. Ia jatuh tersungkur dan mati.
Hingga akhirnya, si Kulomang keluarlah sebagai pemenang pacu lari.
Ini artinya si Kulomang bukan saja dapat mengalahkan, namun juga memperdayai si Rusa yang sangat sombong dengan kecerdikan Si Siput Laut,
walau jalannya sangat lambat, tapi akalnya berfikir cepat.