Sutardji Calzoum Bachri (Sastrawan dan Pujangga)

Diposting pada

Tim indoSastra

Profil sastrawan ini data awalnya diambil dari lembaga pemerintahan Indonesia, ini berdasarkan “Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik”Data tersebut kemudian diolah supaya lebih mudah dibaca.

Sutardji Calzoum Bachri dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1966.

Sastrawan ini lahir pada tanggal 24 Juni 1943 di Rengat, Indragiri Hulu, Riau.

Sutardji adalah anak kelima dari sebelas saudara dari pasangan Mohammad Bachri (dari Prembun, Kutoarjo, Jawa Tengah) dan May Calzoum (dari Tanbelan, Riau).

Kemudian beliau menikah dengan Mariham Linda (1982) dikaruniai seorang anak perempuan bernama Mila Seraiwangi.

Pendidikan yang pernah beliau tempuh dimulai setelah lulus SMA lalu melanjutkan pendidikannya sampai tingkat doktoral, Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Sosial Universitas Padjadjaran, Bandung.

Pengalaman kariernya di bidang kesastraan dirintis sejak mahasiswa yang diawali dengan menulis dalam surat kabar mingguan di Bandung.

Kemudian beliau mengirimkan sajak-sajak dan esainya ke media massa di Jakarta,

seperti Sinar Harapan, Kompas, Berita Buana, majalah bulanan Horison, dan Budaya Jaya.

Selain itu beliau mengirimkan sajak-sajaknya ke surat kabar lokal, seperti Pikiran Rakyat di Bandung dan Haluan di Padang.

Sejak itu, Sutardji Calzoum Bachri diperhitungkan sebagai seorang penyair.

Hingga pada tahun 2000—2002 Sutardji Calzoum Bachri menjadi penjaga ruangan seni “Bentara”,

khususnya menangani puisi pada harian Kompas setelah berhenti menjadi redaktur majalah Horison.

Selain menulis beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan, misalnya mengikuti International Poetry Reading di Rotterdam, Belanda (1974),

mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, USA (Oktober 1974—April 1975), bersama Kiai Haji Mustofa Bisri dan taufiq Ismail.

Beliau juga diundang ke Pertemuan International Para Pelajar di Bagdad, Irak,

pernah diundang Menteri keuangan Malaysia, Dato Anwar Ibrahim, untuk membacakan puisinya di Departemen Keuangan Malaysia,

mengikuti berbagai pertemuan Sastrawan ASEAN, Pertemuan Sastrawan Nusantara di Singapura, malaysia, dan Brunei Darussalam,

serta pada tahun 1997 Sutardji membaca puisi di Festival Puisi International Medellin, Columbia.

Karya-karya Sutardji Calzoum Bachri:

Sutardji dengan “Kredo Puisi”nya menarik perhatian dunia sastra di Indonesia.

Beberapa karyanya adalah:

  1. O (Kumpulan Puisi, 1973),
  2. Amuk (Kumpulan Puisi, 1977), dan
  3. Kapak (Kumpulan Puisi, 1979).

Kumpulan puisinya, Amuk, pada tahun 1976/1977 mendapat Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

Kemudian pada tahun 1981 ketiga buku kumpulan pusinya itu digabungkan dengan judul O, Amuk, Kapak yang diterbitkan oleh Sinar Harapan.

Selain itu, puisi-puisinya juga dimuat dalam berbagai antologi, antara lain:

  1. Arjuna in Meditation (Calcutta, India, 1976),
  2. Writing from The Word (USA),
  3. Westerly Review (Australia),
  4. Dchters in Rotterdam (Rotterdamse Kunststechting, 1975),
  5. Ik Wil Nogdulzendjaar Leven, Negh Moderne Indonesische Dichter (1979),
  6. Laut Biru, Langit Biru (Jakarta: Pustaka Jaya, 1977),
  7. Parade Puisi Indonesia (1990),
  8. Majalah Tenggara,
  9. Journal of Southeast Asean Lietrature 36 dan 37 (1997), dan
  10. 10. Horison Sastra Indonesia: Kitab Puisi (2002).

Sutardji selain menulis puisi juga menulis esai dan cerpen. Kumpulan cerpennya yang sudah dipublikasikan adalah Hujan Menulis Ayam (Magelang, Indonesia Tera:2001).

Sementara itu, esainya berjudul Gerak Esai dan Ombak Sajak Anno 2001 dan Hujan Kelon dan Puisi 2002 mengantar kumpulan puisi “Bentara”.

Sutardji juga menulis kajian sastra untuk keperluan seminar. Sekarang sedang dipersiapkan kumpulan esai lengkap dengan judul “Memo Sutardji”

Penghargaan yang pernah diraihnya adalah:

  1. Hadiah Sastra Asean (SEA Write Award) dari Kerajaan Thailand (1997),
  2. Anugrah Seni Pemerintah Republik Indonesia (1993),
  3. Penghargaan Sastra Chairil Anwar (1998), dan
  4. Dianugrahi gelar Sastrawan Perdana oleh Pemerintah Daerah Riau (2001).

Sumber: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan