Kucing, Ikan Asin, dan Aku – Puisi Karya Widji Thukul

Diposting pada

Tim indoSastra Pencari Karya Sastra yang Menakjubkan, Mengharukan, dan Tulus

Sastra angkatan reformasi, bentuk: puisi

Karya: Widji Thukul

Puisi ini bercerita tentang keprihatinan kepada seekor kucing kurus. Nasib Wiji Thukul dan kucing tersebut hampir sama, yaitu butuh makan dan sama-sama kurus.

Ada makna yang indah di balik puisi ini, yaitu sikap menyayangi pada makhluk ciptaan tuhan.

Dari buku: Aku Ingin Jadi Peluru

Waktu penulisan: 14 Oktober 1996

seekor kucing kurus
menggondol ikan asin
laukku untuk siang ini

aku meloncat
kuraih pisau

biar kubacok dia
biar mampus!

ia tak lari
tapi mendongak
menatapku
tajam

mendadak
lunglai tanganku
aku melihat diriku sendiri

lalu kami berbagi
kuberi ia kepalanya

(batal nyawa melayang)
aku hidup
ia hidup
kami sama-sama makan