Festival Puisi di Teluk Ambon Angkat Isu Konflik dan Rekonsiliasi, Mempesona! Rabu 22 Oktober 2025 di Kota Ambon, Maluku

Diposting pada

Sastra dalam Berita

Rangkuman Berita Populer Sastra Maluku-Papua:

1. Puisi Rekonsiliasi di Pesisir Teluk Ambon

  • What (Apa): Diselenggarakannya Festival Puisi dan Sastra yang secara khusus mengangkat tema rekonsiliasi, perdamaian, dan memori masa lalu di Maluku.
  • Why (Mengapa): Kegiatan ini menjadi viral karena sangat relevan dengan sejarah Maluku, menggunakan sastra sebagai media penyembuhan luka batin dan perekat persatuan antarsuku dan agama.
  • When (Kapan): Hari ini, Rabu 22 Oktober 2025.
  • Where (Di mana): Panggung terbuka di tepi Teluk Ambon, Kota Ambon.
  • Who (Siapa): Penyair Maluku dan Papua, budayawan, dan tokoh perdamaian.
  • How (Bagaimana): Para penyair membacakan puisi dengan emosi kuat, menceritakan kisah-kisah harapan di tengah kenangan kelam, disiarkan secara live streaming dan menyentuh banyak hati.

2. Sastra Lisan Adat Papua: Pala (Nyanyian)

  • What: Peluncuran dokumenter tentang sastra lisan masyarakat adat Papua, khususnya tradisi Pala (nyanyian epik) dalam menjaga hutan.
  • Detail: Dokumenter ini menunjukkan bahwa sastra adalah pengetahuan yang diwariskan secara lisan, penting untuk konservasi lingkungan dan budaya.

3. Sastrawan Muda Maluku Menulis Kisah Santri Kepulauan

  • What: Penerbitan buku antologi cerita pendek karya sastrawan muda Maluku yang mengangkat dinamika kehidupan santri di pulau-pulau terpencil.
  • Detail: Kisah-kisah ini menunjukkan perjuangan literasi dan agama di wilayah kepulauan.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra: Tujuannya adalah menggunakan sastra sebagai alat terapi sosial dan pendidikan perdamaian. Manfaatnya adalah mempercepat proses rekonsiliasi, mempromosikan pariwisata berbasis budaya di Maluku, serta mendokumentasikan kearifan lokal yang terancam punah.

Karya Sastra yang Ditampilkan:

  • Puisi: “Ombak Peluk Ambon” (Karya penyair lokal):
    • Ombak Teluk Ambon tak lagi membawa amarah,
    • Ia kini membisikkan damai dan harapan yang merekah.
    • Sastra menjadi jalan, untuk kita pulang ke rumah.

Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.