STQH Nasional Dorong ‘Sastra Ekoteologi’, Menawan! Rabu 22 Oktober 2025 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

Diposting pada

Sastra dalam Berita

Rangkuman Berita Populer Sastra Sulawesi:

1. Sastra Ekoteologi dalam Musabaqah Al-Qur’an

  • What (Apa): Penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII di Sulawesi Tenggara yang mengangkat isu “Ekoteologi,” yaitu membumikan nilai Al-Qur’an (sastra suci) dalam melestarikan lingkungan.
  • Why (Mengapa): Konsep ini menjadi viral dan mencolok karena menggabungkan sastra (teks-teks suci) dengan isu lingkungan, sebuah pendekatan baru yang relevan dengan krisis iklim.
  • When (Kapan): Hari ini, Rabu 22 Oktober 2025 (berlangsung di bulan Oktober).
  • Where (Di mana): Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
  • Who (Siapa): Menko PMK, Gubernur Sultra, Qari/Qariah, dan Hafiz/Hafizah dari seluruh Indonesia.
  • How (Bagaimana): Sastra (Al-Qur’an dan Hadits) dijadikan landasan filosofis untuk mendorong gerakan pelestarian lingkungan. Teks-teks suci ini dimaknai secara kontekstual untuk solusi masalah sosial dan lingkungan.

2. Sastra Lokal Bugis-Makassar dalam Pameran Budaya

  • What: Pameran manuskrip kuno dan sastra lokal (seperti Sureq Galigo) di Makassar.
  • Detail: Pameran ini menarik perhatian karena memperlihatkan kekayaan sastra epik yang panjang, menjadi inspirasi bagi penulis modern Sulawesi.

3. Lirik Lagu Mars Hari Santri Viral

  • What: Lirik Lagu Mars Hari Santri menjadi sangat viral di media sosial, khususnya di kalangan komunitas santri Sulawesi.
  • Detail: Sastra lirik lagu ini digunakan sebagai alat pemersatu dan penyemangat, membuktikan bahwa puisi lirik memiliki daya sebar yang kuat.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra: Tujuannya adalah mengintegrasikan nilai-nilai sastra suci dengan kesadaran lingkungan (Ekoteologi). Manfaatnya adalah menciptakan peradaban baru yang berbasis kearifan lokal, yang menyeimbangkan iman dan akal dalam membangun masa depan yang berkelanjutan di Sulawesi.

Karya Sastra yang Ditampilkan:

  • Teks Populer: “Bumi Adalah Ayat” (Kutipan orasi Ekoteologi yang terinspirasi dari sastra Al-Qur’an).

Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.