Sastra dalam Berita
Kegiatan sastra di Ambon menjadi trending karena menggaungkan pesan perdamaian melalui puisi di lokasi bersejarah.
| Elemen Jurnalistik | Detail Peristiwa |
| What (Apa) | Acara pembacaan puisi dan orasi sastra bertema anti-konflik dan persatuan, berjudul “Jembatan Merah Putih: Kata-kata Kita.” |
| Where (Di Mana) | Di atas Jembatan Merah Putih, Kota Ambon, Maluku. |
| When (Kapan) | Senja hari, Jumat, 31 Oktober 2025. |
| Who (Siapa) | Komunitas Penyair Sagu Ambon, didukung oleh tokoh agama dan seniman muda Maluku serta Papua. |
| Why (Mengapa) | Untuk memperkuat narasi rekonsiliasi dan perdamaian di Maluku melalui medium sastra yang menyentuh emosi kolektif. |
| How (Bagaimana) | Pembacaan dilakukan secara bergantian oleh perwakilan berbagai latar belakang, diiringi paduan suara dan musik totobuang, menciptakan suasana haru dan persatuan. |
SEO Analisis: Puisi Perdamaian Ambon, Jembatan Merah Putih Sastra, Sastra Anti-Konflik Maluku, Penyair Maluku Papua.
Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra
Tujuan: Menjadikan sastra sebagai alat utama dalam merajut kembali persatuan dan memelihara memori perdamaian di Maluku pasca-konflik.
Manfaat:
- Terapi Sosial: Sastra berfungsi sebagai terapi kolektif dan media ekspresi emosi yang konstruktif.
- Simbol Persatuan: Penggunaan Jembatan Merah Putih (sebagai simbol koneksi) memperkuat pesan persatuan.
- Inspirasi Nasional: Memberikan inspirasi kepada daerah lain tentang peran sastra dalam resolusi konflik.
Karya Sastra yang Ditampilkan
Judul Karya: Jembatan Merah Putih: Kata-kata Kita (Puisi Kolaboratif)
Jenis Karya: Puisi Kontemporer.
Kutipan Kunci (Simulasi):
“Dulu, di bawah jembatan ini, ada batas yang tak terlihat. Kini, ia hanya sungai yang sama, membawa air yang sama. Kata-kata kita adalah jembatan yang sejati, terbuat dari daging dan air mata, tapi berdiri kokoh selamanya.”
Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.

