Helvy Tiana Rosa (Sastrawan dan Pujangga)

Diposting pada

Tim indoSastra

Helvy Tiana Rosa  dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 2000 an.

Sastrawati, aktivis, dan dosen ini lahir pada tanggal 2 April 1970 di Medan, Sumatra Utara.

Riwayat pendidikannya dimulai dengan bersekolah di SD Bhayangkari I Bandung hingga kelas 2 SD, kemudian melanjutkan sekolah ke SD Kartini II Jakarta hingga tamat.

Setelah itu melanjutkan sekolah ke SMPN 78 Jakarta dan mengikuti Teater 78 (teater sekolah) bimbingan Kak Mukhlis.

Ia menyukai teater dan mulai menulis naskah-naskah teater untuk pementasan sekolah dan Sanggar Zuluq, sebuah perkumpulan remaja di rumahnya.

Hampir pada setiap pelajaran matematika ia selalu disetrap oleh gurunya Pak Rumapea karena tidak bisa menjawab soal di papan tulis atau karena nilai-nilainya jelek.

Helvy juga sering kedapatan di kelas diam-diam membaca novel dan kumpulan cerpen karya Danarto, Budi Darma dan Putu Wijaya yang dipinjamkan Pak Kasmino, guru bahasa-nya.

Kemudian Helvy melanjutkan pendidikan ke SMAN 5 Jakarta.

Guru Bahasa Indonesia yang bernama Pak Muhyidin Dasuki selalu memberinya nilai mengarang A+ dan mengatakan bahwa ia merasa suatu saat Helvy akan menjadi pengarang terkemuka Indonesia.

Untuk pendidikan tinggi dia memilih Fakultas Sastra UI Jurusan Sastra Asia Barat, Program Studi Sastra Arab sebagai pilihan pertamanya.

Selama di FSUI Helvy aktif berorganisasi.

Selain mendirikan dan menjadi Ketua Teater Bening (1990-1993), ia dipilih sebagai staff Pengabdian Masyarakat Senat Mahasiswa FSUI (1991-1992),

(1992-1993) bersama Indra J Piliang dan Litbang Senat Mahasiswa FSUI (1993-1994) pada masa Mustafa Kamal

Kesukaan membaca dan menulis Helvy Tiana Rosa telah dilakukan sejak kecil.

Wanita yang dilahirkan dari keluarga yang gemar menulis, terutama ayahnya yang seorang penulis lirik lagu Jangan Ada Dusta Di Antara Kita.

Sebuah lagu yang sangat populer yang dinyanyikan oleh Dewi Yull.

Putri dari Amin Usman dan Maria Eri Susianti sering mencorat-coret di buku untuk menulis catatan harian.

Perempuan yang sangat bersahaja telah menulis dan menerbitkan karya sastra, yang boleh dikatakan banyak, yaitu 30 buah.

Beberapa karya sastra, baik cerpen maupun tulisan-tulisannya dalam bentuk esai juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Perancis, Arab, Jepang serta Swedia.

Kesibukan sehari-hari Helvy Tiana Rosa, selain sebagai pengarang adalah dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Jakarta.

Istri dari Tomi Satryatomo, yang bekerja di Media Televisi dan bunda dari putra peyair Abdurrahman Faiz dan Nadya Paramitha ini pernah menjadi Anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (2003—2006).

Sampai sekarang Helvy, sang pendiri Forum Lingkar Pena masih diamanatkan sebagai Ketua Majelis Penulis FLP, dan sejak 2006 menjadi Anggota Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera).

Di sela-sela kesibukan Helvy Tiana Rosa menulis karya sastra, ia juga pernah aktif bekerja sebagai redaktur dan pemimpin Redaksi Majalah Annida (1991—2001).

Sebuah majalah bernuansa islami yang ditujukan untuk remaja. Di samping menulis puisi dan cerpen serta sebagai redaktur,

ia pernah juga menulis 10 naskah drama dan menyutradai pementasan-pementasan Teater Bening.

Teater Bening adalah teater yang anggotanya mayoritas perempuan.

Teater ini didirikan Helvy ketika dia masih aktif sebagai mahasiswa di FSUI tahun 1990.

Sebagai seorang penulis perempuan, semangat menulis Helvy Tiana Rosa tidak pernah padam.

Dia menginginkan agar kegiatan menulis merupakan sebuah kegiatan seperti halnya makan.

Karenanya, Helvy ingin agar di seluruh pelosok negeri ini kegiatan menulis menjadi sebiah kegiatan rutin yang harus terus menerus dilakukan.

Dengan obsesinya itu pada tahun 1997, Helvy mendirikan Forum Lingkar Pena (FLP).

Forum Lingkar Pena merupakan suatu gerakan fenomenal di bidang penulisan bagi kalangan muda yang ada lebih dari 125 kota di Indonesia dan mancanegara.

Ia terpilih sebagai Ketua Umum FLP (1997—2005).

Kapasitas dan pengalamannya sebagai ketua umum FLP, sekaligus pendirinya, Helvy Tiana Rosa secara rutin diundang memberikan ceramah dan pelatihan penulisan karya sastra keliling Indonesia dan luar negeri.

Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, Hongkong, Jepang, Mesir, hingga Amerika Serikat adalah negara-negara yang sudah dikunjungi Helvy dalam memotivasi kegiatan menulis fiksi.

Pengalaman lainnya yang pernah digeluti Helvy adalah Ketua Departemen Litbang Yayasan Prakasa Insan Mandiri (1997—2002), Litbang Senat Mahasiswa UI (1994—1995, dan Litbang Senat Mahasiswa FSUI (1993—1994).

Karena dedikasi dan semangat yang dikobarkan Helvy dalam dunia tulis menulis membuat surat kabar Tempo menyebutnya sebagai “Lokomotif Penulis Muda Indonesia”.

Karya-karya Helvy Tiana Rosa:

  1. Nyanyian Perjalanan, Kumpulan Cerpen (Syaamil, 1999)
  2. Hingga Batu Bicara, Kumpulan Cerpen (Syaamil, 1999)
  3. Lentera (An Najah Press,1999)
  4. Kembara Kasih, Novel (Pustaka Annida, 1999)
  5. Sebab Sastra yang Merenggutku dari Pasrah, Kumpulan Cerpen (Gunung Jati, 1999)
  6. Ketika Mas Gagah Pergi, Kumpulan Cerpen (Pustaka Annida, 1997. Cet II dstnya Syaamil )
  7. Mc Alliester, Novel (Moslem Press, London, 1996)
  8. Mata Ketiga Cinta (ANPH, 2012)
  9. Kartini 2012: Antologi Puisi Perempuan Penyair Indonesia Mutakhir (Kosakatakita, 2012)
  10. Ketika Mas Gagah Pergi…dan Kembali (ANPH,2011)
  11. Bukavu (LPPH, 2008)
  12. Catatan Pernikahan (LPPH, 2008)
  13. Tanah Perempuan, Naskah Drama (Lapena, 2007)
  14. Risalah Cinta (Lingkar Pena Publishing House, 2005)
  15. Menulis Bisa Bikin Kaya! (MVP, 2006)
  16. Perempuan Bermata Lembut ( Antologi Cerpen Bersama, FBA Press, 2005)
  17. Ketika Cinta Menemukanmu (Antologi Cerpen Bersama, Gema Insani Press, 2005)
  18. Dokumen Jibril (Antologi Cerpen Bersama, Republika, 2005)
  19. Jilbab Pertamaku (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2005)
  20. 1001 Kisah Luar Biasa dari Orang-orang Biasa (Penerbit Anak Saleh 2004)
  21. Dari Pemburu ke Teurapeutik (Antologi Cerpen Bersama, Pusat Bahasa, 2004)
  22. Lelaki Semesta (Antologi Cerpen Bersama, LPPH, 2004)
  23. Matahari Tak Pernah Sendiri I (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2004)
  24. Di Sini Ada Cinta! (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2004)
  25. Leksikon Sastra Jakarta (DKJ dan Penerbit Bentang, 2003)
  26. Segenggam Gumam, Esai-esai Sastra dan Budaya, Syaamil, 2003)
  27. Bukan di Negeri Dongeng (Syaamil, 2003)
  28. Lelaki Kabut dan Boneka/ Dolls and The Man of Mist, Kumpulan Cerpen Dwi Bahasa (Syaamil, 2002)
  29. Wanita yang Mengalahkan Setan, Kritik Sastra (Tamboer Press/ Indonesia Tera, 2002)
  30. Pelangi Nurani (Syaamil, 2002)
  31. Sajadah Kata (Antologi Puisi Bersama, Syaamil, 2002)
  32. Kitab Cerpen: Horison Sastra Indonesia (Yayasan Indonesia & Ford Foundation, 2002)
  33. Dunia Perempuan (Antologi Cerpen Bersama, Bentang, 2002)
  34. Ini…Sirkus Senyum (Antologi Cerpen Bersama, Komunitas Bumi Manusia, 2002)
  35. Luka Telah Menyapa Cinta (Antologi Cerpen Bersama, FBA Press, 2002)
  36. Kado Pernikahan (Antologi Cerpen Bersama, Syaamil, 2002)
  37. Graffiti Gratitude (Antologi Puisi Bersama, Penerbit Angkasa, 2001)
  38. Dari Fansuri ke Handayani (Penerbit Horison dan Ford Foundation, 2001)
  39. Ketika Duka Tersenyum (Antologi Cerpen Bersama, FBA Press, 2001)
  40. Titian Pelangi, Kumpulan Cerpen (Mizan, 2000)
  41. Hari-Hari Cinta Tiara, Kumpulan Cerpen (Mizan, 2000)
  42. Akira no Seisen/ Akira: Muslim wa tashiwa, Novel (Syaamil, 2000)
  43. Pangeranku, Cerita Anak (Syaamil, 2000)
  44. Manusia-Manusia Langit, Kumpulan Cerpen (Syaamil, 2000)
  45. Angkatan 2000 Dalam Sastra Indonesia (Kumpulan Tulisan Bersama, Grasindo, 2000.)
  46. Kembang Mayang (Antologi Cerpen Bersama, Penerbit Kelompok Cinta Baca, 2000)
  47. Sembilan Mata Hati (Antologi Cerpen Bersama, Pustaka Annida, Jakarta, 1998), dll

Karya sebagai editor:

  1. Sastra Kota: Bunga Rampai Esai Temu Sastra Jakarta (bersama Ahmadun Yosi Herfanda, dkk., Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta bekerja sama dengan Bentang Budaya, 2003)
  2. Bisikan Kata, Teriakan Kota: Bunga Rampai Puisi Temu Sastra Jakarta (Ahmadun Yosi Herfanda, dkk., Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta bekerja sama dengan Bentang Budaya, 2003)
  3. Kota Tanpa Nama: Bunga Rampai Cerpen Temu Sastra Jakarta, (bersama Ahmadun Yosi Herfanda, dkk., Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta bekerja sama dengan Bentang Budaya, 2003)
  4. Mataharu, Kitab Sastra Mahasiswa (Sastralica Publishing, 2011)
  5. Leksikon Sastra Jakarta (bersama Ahmadun Yosi Herfanda, dkk., DKJ dan Penerbit Bentang Budaya, 2003)
  6. Merajut Cahaya (Kumpulan Cerpen Terbaik Majalah Annida, Pustaka Annida, Jakarta , 2000).
  7. Sastra Kota: Bunga Rampai Esai Temu Sastra Jakarta (bersama Ahmadun Yosi Herfanda, dkk., Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta bekerja sama dengan Bentang Budaya, 2003)
  8. Bisikan Kata, Teriakan Kota: Bunga Rampai Puisi Temu Sastra Jakarta (Ahmadun Yosi Herfanda, dkk., Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta bekerja sama dengan Bentang Budaya, 2003)
  9. Kota Tanpa Nama: Bunga Rampai Cerpen Temu Sastra Jakarta, (bersama Ahmadun Yosi Herfanda, dkk., Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta bekerja sama dengan Bentang Budaya, 2003)
  10. Cakrawala Sastra Indonesia I: Antologi Puisi (bersama Agus R. Sarjono, Jamal D Rahman, Maman S Mahayana) Birahi Hujan: Suara dari Jawa Timur, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2004)
  11. Cakrawala Sastra Indonesia I: Antologi Cerpen (bersama Agus R. Sarjono, Maman S. Mahayana, Jamal D Rahman) Kalau Julies sedang Rindu: Cerita dari Sumatera Barat, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2004)
  12. Cakrawala Sastra Indonesia I: Antologi Puisi (bersama Agus R. Sarjono, Jamal D Rahman, Maman S Mahayana) Malaikat Biru Kota Hobart: Suara dari Bali, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2004)
  13. Cakrawala Sastra Indonesia I: Antologi Puisi (bersama Agus R. Sarjono, Jamal D Rahman, Maman S Mahayana) Medan Waktu: Suara dari Yogyakarta, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2004)
  14. Cakrawala Sastra Indonesia I: Antologi Puisi (bersama Agus R. Sarjono, Jamal D Rahman, Maman S Mahayana) Nafas Gunung: Suara dari Jawa Barat, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2004)
  15. Cakrawala Sastra Indonesia I: Antologi Cerpen (bersama Agus R. Sarjono, Jamal D. Rahman, Maman S. Mahayana) Pertemuan dalam Pipa: Cerita dari Riau, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2004)
  16. Cakrawala Sastra Indonesia I: Antologi Puisi (bersama Agus R. Sarjono, Jamal D Rahman, Maman S Mahayana) Tak Ada yang Mencintaimu Setulus Kematian: Suara dari Sulawesi Selatan (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2004)
  17. Cakrawala Sastra Indonesia II: Antologi Cerpen (bersama Maman S. Mahayana, Agus R. Sarjono, Jamal D. Rahman) Bidadari Sigar Rasa: Cerita dari Jawa Tengah, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2005)
  18. Cakrawala Sastra Indonesia II: Antologi Puisi (bersama Agus R. Sarjono, Jamal D Rahman, Maman S Mahayana) Perjamuan Senja: Suara dari Lampung, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2005)
  19. Cakrawala Sastra Indonesia II: Antologi Puisi (bersama Agus R. Sarjono, Jamal D Rahman, Maman S. Mahayana) Perkawinan Batu: Suara dari Kalimantan, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2005)
  20. Cakrawala Sastra Indonesia II: Antologi Puisi (bersama Agus R. Sarjono, Jamal D Rahman, Maman S Mahayana) Semangkuk Embun: Suara dari Sumatera Selatan (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2005)

Karya yang berupa naskah drama:

  1. Pertemuan Perempuan (bersama Muthiah Syahidah, 1997)
  2. Mencari Senyuman (1998)
  3. Sebab Aku Cinta, Sebab Aku Angin (1999)
  4. Luka Bumi (1997)
  5. Fathiya dari Srebrenica (1994)
  6. Maut di Kamp Loka (1994)
  7. Negeri Para Pesulap (1993)
  8. Aminah & Palestina (1991)
  9. Jiroris (2012)
  10. Tanah Perempuan versi 3 Babak (2009)
  11. Tanah Perempuan versi 9 Babak (2005)
  12. Mata airmata Merdeka (bersama Rahmadiyanti, 2000).

Penghargaan yang diraih:

  1. The 500 Most Influential Muslims in The World (500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia), Royal Islamic Strategic Studies Centre, Jordan, 2011.
  2. The 500 Most Influential Muslims in The World (500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia), Royal Islamic Strategic Studies Centre, Jordan, 2010.
  3. The 500 Most Influential Muslims in The World (500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia), Royal Islamic Strategic Studies Centre, Jordan dan Georgetown University, 2009.
  4. Muslimah Inspirasi Indonesia versi Majalah Annisa (2012)
  5. Kartini Award sebagai salah satu “The Most Inspiring Women in Indonesia” dari Majalah Kartini (2009)
  6. Danamon Award mengusung FLP yang ia dirikan (2008)
  7. Wanita Indonesia Inspiratif dari Tabloid Wanita Indonesia (2008)
  8. PKS Award untuk Pemimpin Muda Nasional (2008)
  9. Bukavu, 10 Buku Prosa Terbaik Khatulistiwa Literary Award (2008)
  10. Dosen Berprestasi Universitas Negri Jakarta (2008)
  11. Indonesia Berprestasi Awards, Finalis (2007)
  12. Ikon Perempuan Indonesia versi Majalah Gatra (2007)
  13. Pemenang Utama Sayembara Esai AyahBunda-Prenagen berhadiah 100 juta rupiah (2007)
  14. Tokoh Perbukuan Nasional, IBF Award, IKAPI (2006)
  15. Tokoh Sastra Eramuslim Award (2006)
  16. Muslimah Teladan Majalah Alia (2006)
  17. Duta Baca Nasional Pos Wanita Keadilan, menaungi 1000 rumah baca di Indonesia, 2007.
  18. Penghargaan Perempuan Indonesia Berprestasi dari Tabloid Nova dan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI (2004)
  19. Ummi Award dari Majalah Ummi (2004)
  20. Pena Award untuk buku: Lelaki Kabut dan Boneka/ Dolls and The Man of Mist (Syaamil, 2002)
  21. “Ibuku Idolaku Award” dari Benadryl, dalam rangka Hari Ibu Tingkat Nasional (2002).
  22. Muslimah Peduli Keu Nanggroe dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh (2001)
  23. Cerpen Terbaik Majalah Sastra Horison Satu dekade (1990-2000), untuk “Jaring-Jaring Merah”
  24. Muslimah Indonesia Berprestasi dari Majalah Amanah (2000)
  25. “Fisabillah” Juara Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional, Yayasan Iqra, dengan Dewan Juri: HB Jassin, Sutardji Calzoum Bachi dan Hamid Jabbar (1992).
  26. Juara II Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional, HUT Taman Ismail Marzuki 1987 dengan Dewan Juri Sutardji Calzoum Bachri, Leon Agusta dan Jose Rizal Manua

Kecintaannya pada dunia tulis menulis menyebabkan Helvy Tiana Rosa mendapatkan beberapa penghargaan sastra.

Dua buah cerpennya, yaitu Jaring-Jaring Merah, yang menggambarkan kehidupan dan kekerasan masyarakat di Nangro Aceh Darussalam, menjadi salah satu cerpen terbaik Majalah Sastra Horison dalam satu dekade (1990—2000).

Cerpen Lelaki Kabut dan Boneka mendapat Anugerah Pena (2002). Nama Helvy Tiana Rosa yang oleh sebagian penikmat kesusastraan lebih dikenal sebagai penulis cerpen, ternyata juga piawai menulis cerpen puisi.

Puisinya yang berjudu Fi Sabililah memenangkan Sayembara Penulisan Puisi tingkat nasional yang diselenggarakan Yayasan Iqra (1992) dengan Ketua Dewan Juri HB. Jassin, dan lain-lain.

Tidaklah mengherankan, jika Helvy Tiana Rosa kemudian mendapat penghargaan atas dedikasi dan prestasinya di dunia penulisan.

Penghargaan dari Tabloid Nova dan Mentri Pemberdayaan Perempuan RI pada tahun 2004 pernah diterimanya. Selain itu, pada tahun yang sama pula, Helvy pernah mendapat Ummi Award dari Majalah Ummi.

Penghargaan lainnya yang pernah diterimanya adalah sebagai Muslimah Berpretasi versi Majalah Amanah (2000) dan Muslimah Teladan versi Majalah Alia (2006). Dan, pada yang sama pula, yaitu tahun 2006, Helvy terpilih sebagai Tokoh Perbukuan Nasional IBF Award yang diadakan IKAPI.