Dari Ibu Seorang Demonstran – Puisi Karya Taufiq Ismail

Diposting pada

Tim indoSastra Pencari Karya Sastra yang Berjiwa Revolusi

Sastra angkatan 1966, bentuk: puisi

Karya: Taufiq Ismail

Ini adalah salah satu puisi perjuangan demi cinta tanah air dan bangsa

Dari buku: Tirani dan Benteng

Waktu penulisan: tahun 1966

“Ibu telah merelakan kalian
Untuk berangkat demonstrasi
Karena kalian pergi menyempurnakan
Kemerdekaan negeri ini

Ya, ibu tahu, mereka tidak menggunakan gada
Atau gas airmata
Tapi langsung peluru tajam

Tapi itulah yang dihadapi
Ayah kalian almarhum
Delapan belas tahun yang lalu

Pergilah pergi, setiap pagi
Setelah dahi dan pipi kalian
Ibu ciumi

Mungkin ini pelukan penghabisan
(Ibu itu menyeka sudut matanya)

Tapi ingatlah, sekali lagi
Jika logam itu memang memuat nama kalian
(Ibu itu tersedu sesaat)

Ibu relakan
Tapi jangan di saat terakhir
Kauteriakkan kebencian

Atau dendam kesumat
Pada seseorang
Walaupun betapa zalimnya
Orang itu

Niatkanlah menegakkan kalimah Allah
Di atas bumi kita ini
Sebelum kalian melangkah setiap pagi

Sunyi dari dendam dan kebencian
Kemudian lafazkan kesaksian pada Tuhan
Serta Rasul kita yang tercinta

Pergilah pergi
Iwan, Ida dan Hadi
Pergilah pergi
Pagi ini.

(Mereka telah berpamitan dengan ibu dicinta
Beberapa saat tangannya meraba rambut mereka
Dan berangkatlah mereka bertiga
Tanpa menoleh lagi, tanpa kata-kata)