Tim indoSastra Pencari Karya Sastra Berkualitas
Sastra Angkatan Balai Pustaka, bentuk: Pantun
Karya: Marah Rusli Judul Pantun: Di Sawah Jangan Memukat Ikan (Pantun larahati Sitti Nurbaya)
Ini adalah salah satu pantun karya Marah Rusli, mengisahkan tentang cinta yang dirangkai dengan kata penuh makna dan disusun dengan pola yang rapih
Dari buku: Novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai Dalam: Bab IX. Samsul Bahri pulang ke Padang
—
1
Di sawah jangan memukat ikan ikan bersarang dalam padi Susah tak dapat dikatakan ditanggung saja dalam hati
Gantungan dua tergantung tergantung di atas peti Ditanggung tidak tertanggung sakit memutus rangkai hati
Buah pinang di dalam puan tumpul kacip asah di batu Tidakkah iba gerangan tuan kepada adik yatim piatu?
Lubuk baik kuala dalam pasir sepanjang muaranya Buruk baik minta digenggam badanlah banyak sengsaranya
Ikatkan mati pisang berjantung hunus keris letakkan dia Niat hati hendak bergantung putus tali apakan daya
2
Dari Perak ke negeri Rum berlayar lalu ke kuala Jangan diharap untung yang belum sudah tergenggam terlepas pula
Orang Pagai mencari lokan kembanglah bunga serikaya Aku sebagai anak ikan kering pasang apakan daya
Singapura kersik berderai tempat ketam lari berlari Air mata jatuh berderai sedihkan untung badan sendiri
Berbunyi kerbau Rangkas Betung berbunyi memanggil kawan Menangis aku menyadar untung untungku jauh dari awan
Berlayar dari Teluk Betung anak Bogor mencari tiram Apa kuharap kepada untung perahu bocor menanti karam
Tikar pandan dua berlapis dilipat digulung anak Bangka Sesal di badan tidak habis karena untung yang celaka