Sebuah Jaket Berlumur Darah – Puisi Karya Taufiq Ismail

Diposting pada

Tim indoSastra Pencari Karya Sastra yang Berjiwa Revolusi

Sastra angkatan 1966, bentuk: puisi

Karya: Taufiq Ismail

Ini adalah salah satu puisi perjuangan demi cinta tanah air dan bangsa

Dari buku: Tirani dan Benteng

Waktu penulisan: tahun 1966

Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja

Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ‘Selamat tinggal perjuangan’
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang

Pesan itu telah sampai ke mana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan

Teriakan-teriakan di atap bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman

Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN!