Sastra Angkatan tahun 2000
Karya: Habiburrahman El Shirazy
Ini adalah kisah seorang seorang mahasiswa indonesia yang melakukan sebuah penelitian di negara Rusia, tepatnya di ibukotanya yang bernama Moskow.
Nama mahasiswa tersebut adalah Muhammad Ayyas. Teman-teman serta keluarganya kerap memanggilnya dengan panggilan Ayyas.
Karena hendak melakukan sebuah penelitian, Ayyas memutuskan untuk menuju ibukota Rusia yaitu Moskow.
Ketika pertama sampai di kota tersebut, waktu itu sedang musim dingin.
Di Bandara Sheremetyevo salju berterbangan dan melayang turun perlahan tidak menghalangi arus lalu lalang banyaknya orang di bandara besar itu.
Ayyas dijemput oleh Devid yaitu temannya waktu SMP dulu. Mereka sudah hampir sembilan tahun tidak bertemu. Akhirnya sekarang bisa jumpa kembali.
Lalu mereka mulai berbagi kisah setelah sekian lama tidak bertemu.
Kemudian mereka kemudian bergegas menuju apartemen yang disewakan Devid untuk Ayyas selama melakukan penelitian di Rusia selama beberapa bulan.
Ayyas ini adalah seorang mahasiswa dari Indonesia yang juga merupakan seorang santri salaf. Dia adalah seorang mahasiswa yang tekun.
Ayyas merasa sangat perlu untuk melakukan sebuah penelitian di negeri yang paling menjungjung tinggi seks bebas atau free sex yaitu Rusia.
Sebelum berangkat kesana, Ayyas sudah mempersiapkan hati dan harus berjuang mempertahankan keimanan, keyakinan, dan akidahnya.
Akhirnya Ayyas dan Devid sampailah di sebuah apartemen yang sudah disiapkan Devid.
Tanpa diduga, Ayyas dikejutkan dengan sebuah kenyataan bahwa dirinya harus satu apartemen dengan nonik-nonik Rusia yang berparas sangat cantik.
Nonik Rusia tersebut adalah Yelena dan Linor. Padahal sejak kecil ia tidak biasa dengan hal seperti itu, ia lemah terhadap perempuan cantik .
Ayyas seketika menjadi tergoncang dan takut imannya akan runtuh jika harus tinggal bersama mereka. Ia diam sejenak, memikirkan apa yang akan terjadi.
Tiba-tiba Devid menjelaskan bahwa itulah yang terbaik untuk Ayyas . Devid menjelaskan secara detail alasan mengapa Devid memilih apartemen tersebut.
Ayyas pun mendengarkan dengan seksama semua penjelasan Devid, Ayyas pun akhirnya bisa mengerti dan mengikuti semua kata-kata Devid temannya.
Akhirnya Ayyas tinggal di apartemen tersebut. Mulailah Ayyas mengisi perjalanan hidupnya yang dipenuhi dengan banyak godaan.
Godaan wanita cantik adalah yang paling besar, mulai cara berpakaian mereka , sikap, sampai perkataan Linor yang sering sekali mengejek agama Islam.
Di samping itu juga ada seorang asisten professor yang sangat cantik, menawan dan cerdas. Wanita ini betul-betul mempesona.
Oleh karena itu, bayangan wajahnya selalu ada dalam pikiran Ayyas , ia bernama Dr. Anastasia Palazzo. Ayyas merasa cobaan ini sangat berat baginya.
Sementara di apartemen tempat tinggalnya, Ayyas sangat terkejut karena ternyata penghuni disana bukanlah orang baik-baik.
Ayyas pun tahu karena pada Suatu hari, dia memergoki Linor sedang melakukan perzinaan di ruang tamu apartemen mereka bersama seorang anggota mafia Rusia.
Yang lebih mengejutkan adalah mafia itu sendiri terang-terangan mengajak Ayyas untuk berzina bersama mereka.
Mendengar ajakan itu, Ayyas langsung meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya tanpa menghiraukan mereka.
Karena kesal, lalu Ayyas menyalakan laptopnya dan memutar lantunan ayat suci Al Qur’an dengan keras. Sampai terdengar oleh sepasang insan zina tersebut.
Lalu karena merasa terganggu, lelaki itu memaki Ayyas sampai timbul perkelahian antara keduanya. Mereka berdua pun cedera dan sakit karena perkelahian.
Hari pun berganti, akhirnya Ayyas tahu bahwa Yelena adalah seorang pelacur kelas kakap dan merupakan seseorang yang tidak percaya akan adanya Tuhan atau atheis.
Di lain pihak ada wanita lain satu apartemen yaitu Linor yang semakin membenci Ayyas, banyak sekali cara yang ia lakukan untuk menhancurkan keimanan seorang Ayyas.
Bukan saja itu, Linor juga melakukan berbagai cara untuk menjebak Ayyas.
Mulai dari berpakaian yang tidak wajar di depan Ayyas, masuk kamar kamar Ayyas secara diam-diam, hingga dia menjebak Ayyas agar menjadi tersangka peledakan bom di sebuah hotel di Rusia.
Tapi untunglah, meskipun banyak jebakan dalam berbagai bentuk, ternyata tidak ada satupun cara yang berhasil meruntuhkan benteng keimanan Ayyas.
Waktu pun terus berjalan, pada suatu hari Yelena mengalami suatu kejadian yang sangat tidak manusiawi.
Ia disiksa dan dibuang begitu saja oleh pelanggannya dari sebuah mobil di jalanan.
Ketika dia dibuang, salju turu sangat lebat. Badan Yelena terasa hancur dan sama sekali tidak ada yang bisa ia gerakan.
Waktu itu Yelena merasa sedang berada di ujung kematian.
Sudah lama dia terkapar, tapi tak ada seorang pun yang menolongnya. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, dan pada siapa ia harus minta tolong.
Tanda diduga ia mulai mengingat Tuhan. Dalam hatinya ia memanggil nama Tuhan, ia meminta pertolongan kepada Tuhan dengan meneteskan air mata.
Salju tetap turun dan tubuh Yelena semakin tertimbun oleh salju.
Tiba-tiba ada seorang ibu yang melihatnya, ibu-ibu itu meminta bantuan kepada orang-orang untuk menolong Yelena namun tak ada seorang pun yang mau membantunya.
Beberapa saat kemudian datanglah seorang pemuda yang mau membantunya. Ternyata dia adalah Ayyas yang kebetulan lewat disana.
Atas pertolongan Ayyas, Yelena kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Dokter mengatakan jika terlambat sedikit saja, nyawa Yelena tidak akan tertolong.
Selamatlah nyawa Yelena. Setelah itu dia sangat berterimakasih kepada Ayyas karena berkat Ayyas ia dapat selamat.
Ternyata Ayyas tetap rendah hati, dia berkata pada Yelena bahwa yang menolongnya itu bukan Ayyas, tapi itu adalah keajaiban Tuhan.
Sejak peristiwa inilah Yelena mulai percaya akan adanya Tuhan.
Sementara itu di lain pihak, Linor harus dikejutkan dengan sebuah kenyataan tentang siapa dirinya sebenarnya.
Ternyata dia adalah keturunan Palestina, bukan keturunan Yahudi asli.
Setelah ditelusuri, dia jadi tahu bahwa dia adalah seorang anak angkat.
Ia mengetahui semua hal itu dari Madame Ekaterina yang selama ini ia anggap sebagai ibu kandunya sendiri.
Atas penelusuran itu, akhirnya Linor merasa sangat terpukul dan seolah tak percaya.
Dia juga tahu bahwa Ibunya meninggal pada saat terjadi pembantaian di Sabra dan Sathila, Palestina.
Sekarang Linor sudah mengetahui fakta. Dia merasa menyesal atas semua perbuatannya selama ini sebagai agen Zionis ia merasa sama saja ia yang membunuh ibu kandungnya sendiri.
Lebih dari itu, dia juga tahu bahwa ternyata orang tua kandungnya adalah pemeluk agama yang selama ini ia sebut sebagai agama primitif yaitu Islam .
Sekarang dia menyadari bahwa dia adalah keturunan Palestina dan orang tuanya adalah penganut agama islam.
Mulai saat itu Linor pun mulai mendalami dan mengkaji Islam .
Di lain pihak, ada Devid teman akrab Ayyas. Devid yang selama ini hidup bebas, ia merasakan hidupnya semakin kacau tanpa arah dan tujuan.
Devid pun lalu meminta Ayyas untuk menuntunnya kembali ke Jalan yang benar.
Devid pun kembali mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai tanda keislamannya.
Devid pun mulai menceritakan hidupnya yang kelam. Selama ini dia sudah terlalu bebas hidup dengan perempuan mana saja.
Devid mengakui bahwa dia sangat tidak kuat jika tidak hidup bersama perempuan. Dengan sabar Ayyas mendengar pengakuan Devid.
Setelah tahu banyak, lalu Ayyas pun memberikan solusi agar Devid segera menikah.
Ia sempat akan dinikahkan dengan adik seorang Ustad, namun ia merasa tidak pantas menikah dengan adik seorang Ustad yang begitu menjaga kesuciannya.
Kemudian Devid meminta agar Ayyas mencarikannya calon istri. Mendengar permintaan temannya, Ayyas lalu menyarankannya dengan Yelena.
Mendengar saran dari sahabat dekatnya, langsung saja Devid pun melamar Yelena dan ternyata lamarannya pun diterima.
Setelah mendengar lamaran Devid dengan dibantu Ayyas, kemudian Yelena mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk Islam.
Kedua sejoli ini sudah masuk islam secara resmi. Tak lama kemudian mereka pun menikah. Devid dan Yelena sudah menjadi sepasang suami istri.
Di lain pihak, Linor terus mencari informasi dan pengetahuan tentang agama Islam dan mendalaminya. Dia belajar dengan sungguh-sungguh.
Setelah merasa sangat yakin, akhirnya Linor pun mengucapkan dua kalimat syahadat dan masuk Islam.
Pada suatu malam Linor bermimpi bertemu dengan ibu kandungnya.
Dalam mimpinya tersebut, ibu kandungnya berpesan agar Linor menikah dengan seseorang yang memiliki sifat seperti Nabi Yusuf a.s. .
Setelah bangun dari tidurnya, dalam hati Linor bertanya-tanya mengapa ibunya berpesan seperti itu. Ia terus duduk penuh tanda tanya dalam hatinya.
Kemudian Linor mulai mencari informasi tentang Nabi Yusuf a.s. Setelah mencari cerita tentang Nabi Yusuf a.s.
Ia pun lansung teringat kepada sosok Muhammad Ayyas yang memiliki sifat persis seperti Nabi Yusuf a.s. .
Sekarang Linor sudah bisa menduga bahwa orang yang dimaksud oleh ibunya itu adalah Ayyas . Setelah merasa yakin, Linor pun memutuskan untuk mencari Ayyas.
Tidak hanya itu Linor juga ingin menanyakan apakah Ayyas mau menjadi suaminya dan menikah dengan Linor.
Akhirnya Linor pun berangkat menemui Ayyas dengan berpakaian muslimah. Pada awal bertemu, Ayyas seolah tak percaya bahkan tidak mengenalnya.
Melihat itu, Linor pun mulai meyakinkan Ayyas bahwa dia adalah Linor. Betapa terkejutnya Ayyas.
Akhirnya Ayyas merasa sangat bersyukur karena Linor telah bertaubat.
Setelah itu Linor pun mulai menyatakan maksud hatinya, yaitu dia berharap semoga Ayyas mau menikah dengannya.
Mendengar itu Ayyas sangat terkejut, dia lalu berpikir panjang. Oleh karenanya Ayyas tidak langsung menjawabnya saat itu.
Setelah sekian lama, Ayyas tidak kunjung memberikan jawaban, Linor pun pamit dan berharap Ayyas memberikan kepastian keesokan harinya.
Waktu Linor sudah tiba di luar, Ayyas berubah pikiran. Ia menerima dan menyanggupinya untuk menjadi suami Linor .
Ayyas pun mengejar wanita cantik itu, tapi sayang Linor sudah pergi terlalu jauh.
Lalu Ayyas langsung bergegas ke jendela untuk berteriak dengan keras bahwa dia mau menikah dengan Linor.
Namun Linor sudah pergi semakin jauh dan tak mungkin mendengar suaranya. Tiba-tiba di belakang Linor terlihat sebuah mobil hitam yang melaju ke arahnya.
Ternyata di dalam mobil itu ada orang yang membawa pistol. Ayyas berteriak memperingatkan Linor.
Namun terlambat , Doooorrr… tubuh Linor pun langsung roboh saat itu juga.
Melihat peristiwa mencekam tersebut, Ayyas langsung terkulai lemas tak berdaya melihat Linor yang telah jatuh berlumuran darah.
Kemudian Ayyas mengumpulkan segenap tenaga dan berlari menuju Linor yang sudah terkapar.
Ia mengangkat Linor ke pangkuannya dan meminta bantuan untuk membawa Linor ke rumah sakit.
Untunglah ada seorang ibu yang mengendarai mobil di dekat sana, Ayyas pun meminta tolong kepada ibu tersebut untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.
Sekarang hati Ayyas sangat sedih. Dia sangat menyesal mengapa ia tidak langsung menjawab permintaan tulus Linor yang ingin menikah dengannya.
Tanpa bisa membendung perasaan, akhirnya Ayyas pun menangis dengan penuh penyesalan. Dia terus menangis. Sampai tersedu-sedua.
Ini adalah tangisan seorang laki-laki yang teguh. Teguh dalam keimanan dan teguh dalam perjuangan.
Sekarang dia sadar bahwa seseorang bisa mencintai karena Allah, dan sekarang ternyata dia harus merasa kehilangan, juga karena Allah.