Sastra Angkatan 1966 – 1970 an
Karya: Nh. Dini
Ada sebuah keluarga di Kota Semarang. Keluarga ini sangat kental dengan dunia seni. Ayah dan Ibu memiliki lima orang anak.
Salah seorang anak bernama Sri. Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara.
Seperti kakak–kakaknya, dia dimasukkan ke sekolah tari oleh ayahnya.
Ketika berusia tiga belas tahun, ayahnya meninggal dunia. Karena Sri sangat mengagumi ayahnya, maka ia merasa sangat kehilangan.
Sejak ayahnya meninggal, ia membantu ibunya untuk berjualan kue dan membatik.
Ketika lulus dari SMA, Sri bekerja sebagai penyiar radio yang ada di kota Semarang. Setelah bekerja selama tiga tahun, Sri mulai merasa jenuh.
Dia mencoba mengikuti pendidikan pramugari dan akhirnya mendapat kesempatan untuk diuji di Jakarta.
Di Jakarta Sri mengikuti berbagai macam tes untuk jadi pramugari. Berdasarkan hasil tes yang diterima, ternyata Sri mengidap penyakit paru–paru, sehingga dia tidak lulus jadi pramugari.
Sri melakukan pengobatan dan istirahat total dari pekerjaannya selama dua bulan.
Sri tinggal di Salatiga untuk menyembuhkan lubang yang terdapat di paru– parunya.
Setelah sembuh, Sri pergi ke Jakarta. Dia tinggal di rumah pamannya yang dulu ditempati Sutopo yaitu kakaknya yang telah lebih dulu ke Jakarta.
Sekarang Sutopo memiliki rumah sendiri.
Di samping bekerja sebagai penyiar radio, Sri menjadi penari untuk menari di istana.
Walaupun sebagian teman kerjanya tidak menyukai Sri, namun Sri tetap sopan terhadap mereka dan bersabar menghadapi semuanya.
Kemudian Sri bertemu dengan teman kecilnya waktu sekolah dasar, namanya Narti. Sekarang Narti bekerja sebagai pramugari.
Dia sering menemui Sri untuk makan atau nonton film.
Melalui Narti Sri mengenal Mokar dan Saputro yang merupakan pilot angkatan udara. Setelah beberapa lama tinggal di Jakarta, Ibu Sri meninggal.
Pada sebuah acara Malam Kesenian Pemuda se- Asia, Sri berjumpa lagi dengan Saputro.
Pada saat itu Sri merasakan ada yang berbeda dalam dirinya, tatkala melihat sikap Saputro yang seperti mencintanya.
Padahal sebelumnya mereka sering pergi bersama tapi bersama Narti dan Mokar.
Sejak malam itu, keduanya semakin dekat dan menjalin kasih.
Akhirnya mereka memutuskan akan tunangan dan segera menikah setelah Saputro selesai mengikuti pendidikan di Cekoslovakia.
Tapi sayang, rencana tunangan hanya impian, karena Saputro tewas saat penerbangan dari Bandung ke Jakarta.
Hati Sri hancur mendengar kabar buruk itu, Sri tenggelam dalam kesedihan.
Setelah sepuluh bulan kematian Saputro tunangannya, Sri memutuskan untuk menikah dengan Charles Vincent, yaitu seorang diplomat asal Prancis. Walaupun sebenarnya, dia tidak mencintai Charles.
Rencana Sri untuk menikah dengan Charles tidak disetujui oleh keluarga, terutama kakaknya.
Sutopo yakin kalau adiknya tidak akan bahagia jika menikah dengan Charles karena Sri belum terlalu mengenal Charles dengan baik.
Namun Sri keras kepala, dan tetap menikah dengan Charles
Setelah menikah kewarganegaraan Sri berubah menjadi Perancis mengikuti suaminya.
Mereka tinggal di Kobe-Jepang. Pernikahan Sri dengan Charles tidak bahagia, walaupun Charles selalu bilang mencintainya.
Setelah menikah, dugaan keluarga Sri menjadi kenyataan. Sikap Charles berubah.
Charles tidak lagi seperti yang dikenal Sri sebelum menikah. Sekarang Charles sering marah dan membentak Sri.
Akhirnya mereka memiliki seorang anak perempuan. Saat umur anaknya dua tahun, Charles mengajak istrinya berkunjung ke beberapa Negara.
Setelah satu bulan berada di Indonesia, mereka terbang ke Saigon.
Dari Saigon Charles meminta istri dan anaknya untuk melakukan perjalanan dengan kapal, sedangkan Charles akan mengunjungi negara-negara yang ingin dikunjunginya dengan menggunakan pesawat.
Dalam perjalanan di kapal itulah Sri menemukan kebahagiaan yang selama ini tidak didapatinya.
Dalam perjalanan dari Saigon menuju Marseille, Sri bertemu dengan seorang komandan kapal bernama Michel Dubanton.
Sikapnya sangat baik pada Sri yang akhirnya juga jatuh hati.
Mereka sering bertemu dan mulai mengenal satu sama lain dan saling bercerita. Sri yang tidak bahagia dengan pernikahannya dengan Charles,
dan Michel yang kecewa dengan istrinya Nicole, mencoba mencari kebahagiaan di luar pernikahannya.
Kisah pada kapal ini adalah hal yang sangat membahagiakan bagi Sri, walaupun dia tahu menghianati suaminya merupakan suatu kesalahan, tapi dia tidak menyesalinya.
Setelah sampai di Marseille, Sri dan Michel harus berpisah. Sri sangat sedih, dia menangis karena perpisahan mengingatkan dirinya akan seseorang yang telah meninggalkannya.
Akhirnya tugas-tugas suami Sri selesai, mereka kembali ke Kobe. Kehidupan Sri kembali seperti semula rumah tangganya dilalui dengan banyak pertengkaran.
Karena kesal, pernah juga Sri meminta cerai kepada suaminya dengan alasan sudah tidak mencintainya lagi. Tapi Charles menolak dengan alasan anak.
Lalu kisah perselingkungan terjadi lagi. Setelah beberapa lama tidak bertemu,
Michel mengabarkan akan ke Yokohama, lalu mereka bertemu dan kembali memadu kasih secara sembunyi-sembunyi
Untunglah pada akhirnya Sri menyadari bahwa dia dan Michel terikat oleh pasangan masing-masing.
Apalagi Michel adalah seorang pelaut yang sering jauh dari keluarga, dan pasti sering bertemu dengan banyak wanita dari berbagai negara yang mungkin saja menarik hatinya.