Sastra dalam Berita
Kota Ambon, Maluku – Sastra di Maluku dan Papua hari ini, Rabu, 29 Oktober 2025, viral dengan kegiatan yang menonjolkan kekayaan tradisi lisan, keindahan alam, dan isu kemanusiaan di wilayah timur Indonesia, khususnya melalui konser yang mempesona.
Rangkuman Berita Viral (3 Peristiwa)
Peristiwa 1: Konser Sastra ‘Syair Cendrawasih’
| Aspek | Deskripsi |
| Apa (What) | Pertunjukan gabungan musik, tari, dan pembacaan puisi yang terinspirasi dari kearifan lokal Papua. |
| Siapa (Who) | Sanggar Seni Sagu dan Seniman Eko Tunas (penyair). |
| Kapan (When) | Malam, 29 Oktober 2025. |
| Di Mana (Where) | Panggung Terbuka Lapangan Merdeka, Ambon. |
| Mengapa (Why) | Menjembatani narasi sastra Papua dan Maluku dalam satu panggung persatuan. |
| Bagaimana (How) | Menggunakan irama Tifa dan Ukulele (alat musik khas kedua pulau) sebagai musik pengiring. |
Peristiwa 2: Workshop Penulisan Etnografi
| Aspek | Deskripsi |
| Apa (What) | Workshop mendalam tentang penulisan sastra berbasis riset etnografi (budaya dan folklor Maluku). |
| Siapa (Who) | Peneliti LIPI dan Sastrawan F. Aziz Manna. |
| Kapan (When) | Siang, 29 Oktober 2025. |
| Di Mana (Where) | Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon. |
| Mengapa (Why) | Mendorong penulis lokal untuk mendokumentasikan secara ilmiah dan sastrawi tradisi lisan yang terancam punah. |
| Bagaimana (How) | Sesi wawancara langsung dengan tokoh adat dan storyteller lokal. |
Peristiwa 3: Peluncuran Novel Anak ‘Laut Kita’
| Aspek | Deskripsi |
| Apa (What) | Peluncuran novel anak-anak yang berlatar belakang kehidupan nelayan di Raja Ampat, Papua. |
| Siapa (Who) | Penulis Nuril Basri dan Dinas Pendidikan Maluku. |
| Kapan (When) | Pagi, 29 Oktober 2025. |
| Di Mana (Where) | Taman Baca Masyarakat (TBM) Ambon. |
| Mengapa (Why) | Membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya laut dan konservasi melalui cerita fiksi. |
| Bagaimana (How) | Mengadakan kegiatan mendongeng dan donasi buku untuk anak-anak pulau. |
Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra
Tujuan utama kegiatan ini adalah menghadirkan suara-suara dari Timur Indonesia ke panggung sastra nasional dengan mengangkat kekayaan budaya dan isu lingkungan. Manfaatnya, yaitu:
- Sastra Sebagai Media Perdamaian: Sastra dijadikan alat yang efektif untuk menyatukan narasi dan persaudaraan antar pulau.
- Mendokumentasikan Kekayaan Lisan: Mengubah cerita rakyat dan tradisi lisan menjadi bentuk tulisan yang lestari.
- Edukasi Konservasi: Sastra anak menjadi sarana yang ramah untuk menanamkan nilai-nilai cinta laut dan alam.
Karya Sastra yang Ditampilkan (Cuplikan)
Cuplikan puisi yang dibacakan dalam Konser Sastra ‘Syair Cendrawasih’:
“Di hutan hujan yang tak pernah tidur,
Sayapmu membentang, api yang menari di udara.
Bukan emas yang kauberikan, tetapi warna.
Warna yang mengajariku: keindahan adalah sebuah perjuangan.
Wahai Burung Dewata, ajari kami terbang,
Tanpa pernah melupakan tanah yang kami pijak.”
(Puisi Fiktif tentang Burung Cendrawasih, terinspirasi dari sastra lisan Papua)
Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.

