Sastra dalam Berita
| Unsur Jurnalistik | Keterangan |
| What (Apa) | Hari puncak “Kompetisi Bahasa dan Sastra Tahun 2025” yang berfokus pada pelestarian Aksara Jawa, Sastra Jawa, dan Seni Macapat (tembang tradisional). |
| When (Kapan) | Minggu pagi hingga sore, 26 Oktober 2025, sebagai bagian akhir dari perayaan Bulan Bahasa & Sastra di Yogyakarta. |
| Where (Di Mana) | Taman Budaya Embung Giwangan, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta, tempat berkumpulnya ratusan finalis dari berbagai kategori usia. |
| Why (Mengapa) | Diselenggarakan untuk memperkuat nilai-nilai budaya, melestarikan Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa sebagai identitas peradaban, terutama di kalangan generasi muda. |
| Who (Siapa) | Diikuti oleh 186 peserta finalis (anak-anak, remaja, dewasa) dan diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. |
| How (Bagaimana) | Kegiatan ini melibatkan penilaian ketangkasan menulis dan membaca Aksara Jawa, serta kompetisi membawakan Tembang Macapat dengan cengkok (gaya vokal) yang tepat. |
SEO Keyword Focus: Kompetisi Aksara Jawa, Lomba Macapat Yogyakarta, Sastra Jawa Viral, Bulan Bahasa 2025.
Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra
- Tujuan:
- Menjadikan kompetisi sebagai ruang strategis untuk menghidupkan kembali sastra dan aksara Jawa.
- Mendorong generasi muda untuk bangga dan menguasai warisan budaya sendiri.
- Melestarikan tutur santun dan nilai-nilai etika yang terkandung dalam Tembang Macapat.
- Manfaat:
- Kompetisi ini menjadi kegiatan viral karena berhasil menarik partisipasi ratusan anak muda, membuktikan bahwa sastra tradisional tidak kuno.
- Data pemenang dan karya digunakan untuk inventarisasi dan pengembangan kurikulum muatan lokal.
- Memperkuat posisi Yogyakarta sebagai poros utama pelestari budaya dan sastra Jawa.
Karya Sastra yang Ditampilkan
Jenis Karya: Tembang Macapat
Judul Tembang: Macapat Pangkur (Tema: Nasihat Kehidupan)
Mingkar-mingkur ing angkara murka,
Akarana karenan mardi siwi,
Sinawung resmining kidung,
Sinuba sinukarta,
Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung,
Kang tumrap ing wong urip,
Ing ngalam donya.
(Artinya: Menghindari angkara murka, karena niat mendidik anak, dihiasi indahnya tembang, disanjung dan dihormati, agar terwujud perbuatan ilmu luhur, yang berguna bagi orang hidup, di dunia ini.)
Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.

