Pementasan Teater “Merangkai Aksara di Atas Danau”, Indah Banget! Jumat, 31 Oktober 2025 di Kota Medan, Sumatera Utara

Diposting pada

Sastra dalam Berita

Pekan Sastra Medan (PSM) menjadi sorotan utama hari ini setelah berita viral mengenai pementasan teater kontemporer yang unik.

Elemen Jurnalistik Detail Peristiwa
What (Apa) Pementasan teater kolosal berjudul “Merangkai Aksara di Atas Danau” menjadi penutup perhelatan Pekan Sastra Medan (PSM) 2025.
Where (Di Mana) Di Panggung Terapung Danau Toba, namun disiarkan secara live-streaming ke Aula Taman Budaya Kota Medan, Sumatera Utara.
When (Kapan) Puncaknya terjadi pada malam hari, Jumat, 31 Oktober 2025.
Who (Siapa) Diprakarsai oleh Komunitas Teater Tio-tio Sumatera Utara, menampilkan 50 seniman lokal, dan disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan setempat.
Why (Mengapa) Kegiatan ini bertujuan mengangkat kembali mitos dan narasi lokal Batak melalui pendekatan seni modern dan multimedia.
How (Bagaimana) Pementasan menggabungkan musik etnik Batak dengan tarian kontemporer, menggunakan efek pencahayaan laser yang diproyeksikan ke permukaan danau, menciptakan ilusi visual yang memukau.

SEO Analisis: Pementasan Teater Danau Toba, Pekan Sastra Medan 2025, Sastra Sumatera Utara, Teater Kontemporer Medan.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra

Tujuan: Untuk merevitalisasi kekayaan narasi lisan dan mitologi lokal Batak ke dalam format teater modern yang menarik generasi muda, serta menjadikan Medan sebagai pusat kegiatan sastra di Sumatera.

Manfaat:

  • Peningkatan Apresiasi: Meningkatkan minat masyarakat terhadap teater dan sastra berbasis kearifan lokal.
  • Pemberdayaan Seniman: Memberikan platform dan apresiasi ekonomi bagi seniman dan penulis skenario lokal.
  • Branding Budaya: Memperkuat branding Danau Toba tidak hanya sebagai destinasi alam, tetapi juga pusat seni dan budaya.

Karya Sastra yang Ditampilkan

Judul Karya: Merangkai Aksara di Atas Danau (Adaptasi dari Hikayat Si Gumbang dan puisi-puisi Sitor Situmorang)

Jenis Karya: Naskah Drama/Teater Kolosal Kontemporer.

Kutipan Kunci (Simulasi):

“Danau ini bukan air, Anakku. Ia adalah ingatan purba yang sunyi. Setiap riaknya adalah aksara yang gagal diucapkan manusia, tapi disimpulkan oleh batu dan kabut. Kita adalah perangkai aksara sunyi itu, yang menari di atas pusara kata-kata.”

Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.