Pagi ini dia bangun cepat
Lalu bermain dengan senyuman
Berlalu waktu kami pun beranjak
Menuju balkon yang indah
Dia ceria menyapa angin
Terdengar suara burung bersahutan
Ada pesawat yang lewat
Ayah, Mama, itu tinggi
Penat sudah kita bermain
Gerah sudah sekujur badan
Dia pun segera mandi
Segar sekali rasa sanubari
Dipakaianlah baju warna hijau
Tambah segar wajah sang bidadari
Duduk di kursi yang menunggu
Sambil menyiapkan sarapan pagi
Sekarang waktunya makan
Betapa lahapnya sang buah hati
Menyuap bayi sungguh ceria
Dia senang perut pun kenyang
Menyuap bayi penuh cinta kasih
Sebagai ungkapan perasaan
Jadi terbayang berita di TV
Banyak pejabat yang disuap
Mereka disuap karena lapar
Meski perut sudah sangat kenyang
Walau perut mereka sudah buncit
Mereka disuap karena serakah
Padahal harta mereka sudah melimpah
Yang disuap malah tertawa-tertawa
Walau sudah ditangkap
Terlihatlah angkuhnya mereka
Karena sudah sangat kaya
Karena disuap
Kelakukan mereka kayak bayi
Tapi hati mereka seperti iblis
Suap menyuap mendapatkan proyek
Untuk meloloskan maksud jahat
Betapa merana negeri ini
Kekayaan alam hanya dinikmati sekelompok kecil orang
Sementara banyak
Rakyat yang hidup sangat melarat
—
8 Desember 2013