Tim indoSastra
Soni Farid Maulana dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980 -1990 an.
Sastrawan dan wartawan ini lahir pada tanggal 19 Februari 1962 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pendidikan yang pernah beliau tempuh adalah SD, SMP, dan SMA. Setelah itu melanjutkan kuliah di Akademi Seni Tari (ASTI) Bandung jurusan teater.
Pekerjaan yang dia geluti setiap hari adalah bekerja sebagai wartawan surat kabar Pikiran Rakyat di Bandung, Jawa Barat.
Di bidang sastra, karya-karya puisinya banyak dimuat dalam majalah-majalah Mangle, Galura, Horison, Ulumul Quran dll.
Salah satu karya sajaknya yaitu Tusuk Gigi (1987) oleh musikus Harry Roesli (alm) direpresentasikan ke dalam pertunjukan Opera Tusuk Gigi (1996) di Bandung.
Dari sekian karyanya, ada beberapa sajaknya diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof. Dr. A. Teeuw dan Linda Voute.
Disamping itu, ada juga sajaknya diterjemahkan pula ke dalam bahasa Jerman oleh Dr. Berthold Damshauser.
Soni Farid Maulana juga sering diundang membacakan sajaknya dalam berbagai kesempatan antara lain, dalam Forum Temu Budaya 1986 di TIM Jakarta.
Mengikuti East Asian Writers Conference IV di Queezon City, Filipina (1990), dan di tahun 1999, diundang untuk membacakan sajak pada Festival de Winternachten, di Den Hag, Belanda.
Penghargaan yang diraih:
- Anugerah Jurnalistik Zulharmans PWI Pusat (1999/2000)
Karya-karya Soni Farid Maulana:
- Bunga Kecubung (1984)
- Krematorium Matahari (1985)
- Para Peziarah (1987)
- Matahari Berkabut (1989)
- Kalakay Mega (Daun Mega Kering, 1992)
- Impian Depan Cermin (1993)
- Guguran Debu (1994)
- Panorama Kegelapan (1996)
- Sehabis Hujan: Sehimpun Puisi 1980-1993 (1996)
- Orang Malam (1998)
- Kita Lahir Sebagai Dongengan (2000)
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat.