Sastra dalam Siraman Rohani
Dalam kalimah penyejuk hati berikut adalah ceramah dari Ustadz Sugi Nur Raharja atau Gus Nur yang sangat mencerahkan fikiran kita.
Jika saya salah, Habib Umar adalah contoh yang tepat. Beliau, seorang umara, tidak ragu meminta nasihat kepada ulama.
Bayangkan jika seorang presiden datang kepada seorang ulama dan bertanya, “Assalamualaikum, Pak Ulama. Saya mohon fatwanya.
Saya mau menaikkan BBM, listrik, dan mengundang 10 juta warga negara asing. Mohon nasihat Bapak.” Ulama tersebut akan memberikan fatwa yang jelas, membolehkan hal-hal yang baik dan melarang hal-hal yang buruk. Presiden yang bijaksana akan menerima fatwa tersebut dengan lapang dada dan melaksanakannya.
Namun, di Indonesia saat ini, situasinya seringkali terbalik. Ulama seringkali meminta proyek kepada pemerintah, bukan sebaliknya.
Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan umat. Akibatnya, martabat ulama dan negara menjadi tercoreng. Alhasil, Allah menarik berkah dari negeri ini.
Untunglah, masih ada beberapa ulama yang lurus dan tidak korup. Namun, jumlah mereka sangat sedikit. Mayoritas ulama lebih memilih bersekutu dengan penguasa untuk melindungi diri dari masalah hukum.
Semoga video di atas bisa memberi pencerahan bagi kita semua dalam memahami agama, jadi kita tidak perlu sibuk bertanya tentang tentang apa itu topik, bagaimana cara belajar, kapan ada pertunjukan atau konser, berapa biaya tiket, kenapa bisa lebih merdu atau menarik, dimana tempat, dan siapa saja artis yang tampil.
Informasi di atas bisa diaplikasikan di Kabupaten Kota, Kecamatan, Kelurahan, dan Desa di Seluruh Indonesia.
Demikianlah siraman rohani yang damai ini, wasssalam
