Sastra dalam Berita
Rangkuman Berita Viral (3 Peristiwa)
| Aspek Jurnalistik (5W+1H) | Rincian Peristiwa 1: Peluncuran Antologi “Aksara Delta” | Rincian Peristiwa 2: Diskusi “Sastra Digital vs Sastra Lisan” | Rincian Peristiwa 3: Pementasan Puisi Musikal |
| What (Apa) | Peluncuran Antologi Puisi dan Cerpen bertema Sungai Deli. | Diskusi publik tentang adaptasi sastra ke media digital. | Pementasan Puisi Musikal “Senandung Pesisir”. |
| Who (Siapa) | Komunitas Sastra Lokal dan 15 penulis muda. | Dihadiri oleh Kritikus Sastra Senior, Dosen USU, dan Content Creator. | Disajikan oleh Teater Kampus dan seniman musik etnik. |
| Where (Di Mana) | Galeri Seni Kota Medan. | Ruang Diskusi Budaya, Perpustakaan Daerah. | Panggung Terbuka Taman Budaya Sumatera Utara. |
| When (Kapan) | Pukul 15.00 WIB, Kamis, 6 November 2025. | Pukul 19.30 WIB, Kamis, 6 November 2025. | Malam hari, Kamis, 6 November 2025. |
| Why (Mengapa) | Menghidupkan kembali kesadaran masyarakat Medan terhadap sejarah sungai dan isu lingkungan melalui sastra. | Merespons pergeseran minat baca dan menjembatani sastrawan senior dengan generasi Z. | Memadukan sastra dengan musik Melayu Deli untuk pengalaman artistik yang unik dan segar. |
| How (Bagaimana) | Pembacaan puisi secara bergantian, diikuti sesi tanda tangan buku. | Sesi panel interaktif, disiarkan langsung melalui platform media sosial. | 10 puisi dibawakan dengan iringan alat musik tradisional (gong, suling, rebana). |
| SEO Keywords | Sastra Medan, Puisi Musikal, Antologi Aksara, Event Budaya Sumut, Senandung Pesisir. |
Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra
Tujuan Utama: Menjadikan Sastra sebagai medium perayaan identitas lokal (Melayu Deli dan Sungai Deli) sekaligus menguji bentuk-bentuk pementasan sastra yang lebih inklusif dan menarik bagi audiens muda.
Manfaat Kegiatan:
- Literasi: Meningkatkan minat baca dan apresiasi terhadap karya sastra di kalangan pelajar dan mahasiswa.
- Ekonomi Kreatif: Mendorong penjualan buku lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi seniman pementasan.
- Budaya: Melestarikan musik etnik lokal dengan mengintegrasikannya ke dalam seni kontemporer.
Karya Sastra yang Ditampilkan
Judul Puisi: “Lagu Sungai Yang Diam”
(Karya Representatif)
Di mana Deli menyimpan gemuruhnya?
Hanya sepotong cermin kusam
Mencatat jejak kapal yang kini karam.
Kami, anak-anak kota, membaca air matanya;
Di setiap kata yang hanyut, di setiap jaring yang kosong.
Sebab hidup adalah puisi, yang kini harus kita nyanyikan ulang.
Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.

