Bincang Literasi Duta Baca, Asyiknya! Sabtu, 1 November 2025 di Pangkalpinang, Bangka Belitung

Diposting pada

Sastra dalam Berita

Tren Hari Ini: Gerakan literasi di kepulauan menjadi viral berkat dukungan Duta Baca Nasional. Acara ini berhasil mengangkat isu membaca sebagai gaya hidup sehat dan menulis sebagai tindakan heroik, menarik perhatian masyarakat pesisir dan kepulauan.

Elemen Jurnalistik Keterangan (5W+1H)
What (Apa) Talk Show dan Bincang Literasi Duta Baca Indonesia dengan tema “Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat.”
When (Kapan) Sebuah rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Perpusnas RI di Bangka Belitung, yang semangatnya masih dirayakan hingga hari ini, Sabtu, 1 November 2025.
Where (Di Mana) Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Who (Siapa) Duta Baca Indonesia, Dinas Perpustakaan Provinsi, komunitas literasi, dan masyarakat umum, dengan fokus pada penulisan artikel populer lokal.
Why (Mengapa) Untuk membangun budaya literasi sebagai indikator revolusi mental kebudayaan dan memperkuat peran Duta Baca dalam membangun ekosistem membaca di wilayah kepulauan.
How (Bagaimana) Melalui talk show inspiratif, sesi pelatihan penulisan artikel populer lokal, dan jumpa tokoh daerah.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra:

Tujuan utamanya adalah Peningkatan Indeks Budaya Baca dan Tulis. Manfaat yang didapat:

  1. Kesehatan Mental & Intelektual: Mempromosikan membaca dan menulis sebagai kegiatan yang tidak hanya menambah ilmu tetapi juga menyehatkan mental (Membaca itu Sehat).
  2. Pemberdayaan Penulis Lokal: Memberi platform dan pelatihan bagi masyarakat untuk menulis tentang kearifan lokal mereka dalam format populer.
  3. Kolaborasi Lintas Sektor: Menggalang dukungan maksimal dari semua kalangan (pemerintah, swasta, dan masyarakat) untuk gerakan literasi.

Karya Sastra yang Ditampilkan:

Fokusnya adalah pada Artikel Populer Lokal yang menceritakan keunikan Pantai Parai atau Legenda Timah. Selain itu, dibacakan juga Puisi Bertema Pesisir yang memuja keindahan laut dan kapal nelayan.

Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.