Tim indoSastra
Remy Sylado dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980 – 1990 an.
Sastrawan dan wartawan ini dilahirkan pada tanggal 12 Juli 1945 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Nama aslinya adalah Yapi Panda Abdiel Tambayong (ER: Japi Tambajong).
Sering pula memakai nama samaran seperti “Dova Zila”, “Alif Danya Munsyi”, “Juliana C. Panda”, “Jubal Anak Perang Imanuel”, dan lain-lain.
Pengalaman kerjanya adalah: wartawan majalah Tempo (Semarang, 1965), redaktur majalah Aktuil Bandung (sejak 1970),
dosen Akademi Sinematografi Bandung (sejak 1971), ketua Teater Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung.
Remy Sylado pernah dan masih mengajar di beberapa perguruan di Bandung dan Jakarta, seperti Akademi Sinematografi, Institut Teater dan Film, Sekolah Tinggi Teologi
Sejak berusia 18 tahun, dia menulis kritik, puisi, cerpen, novel, drama, kolom, esai, sajak, roman populer, juga buku-buku musikologi, dramaturgi, bahasa, dan teologi.
Dia juga terkenal karena sikap beraninya menghadapi pandangan umum melalui pertunjukan-pertunjukan drama yang dipimpinnya.
Ia juga salah satu pelopor penulisan puisi mbeling.
Karya-karya Remy Sylado:
- Orexas.
- Gali Lobang Gila Lobang.
- Siau Ling
- Ca-Bau-Kan (Hanya Sebuah Dosa), 1999; diangkat menjadi film Ca Bau Kan yang disutradarai Nia di Nata dan dirilis tahun 2002.
- Kerudung Merah Kirmizi, 2002
- Kembang Jepun, 2003
- Parijs van Java, 2003
- Menunggu Matahari Melbourne 2004
- Sam Po Kong, 2004
- Puisi Mbeling 2005
- Rumahku di Atas Bukit
- 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing
- Drama Musikalisasi Tarragon “Born To Win”
- Novel Pangeran Diponegoro
- 9 OKTOBER 1740 ,Oktober 2005
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat.