Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) Ke-8, Menawan! Selasa, 21 Oktober 2025 di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau

Diposting pada

Sastra dalam Berita

Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra: Tujuannya adalah “Memperkukuh dan Memperkasa Ukhuwah Asy-Syuara” (Persaudaraan Para Penyair) di kawasan Melayu serumpun. Manfaatnya adalah menjadikan Kepri sebagai pusat sastra Melayu internasional, mempromosikan warisan sastra Riau Lingga, dan menjadi wadah silaturahmi antar penyair dari Indonesia hingga negara tetangga.

Rangkuman 3 Peristiwa & Berita Populer (5W+1H)

1. FSIGB 2025: Persaudaraan Penyair Kawasan Melayu Serumpun

  • What (Apa): Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) edisi kedelapan yang mempertemukan penyair dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand.
  • Who (Siapa): Dato’ Seri Rida K. Liamsi sebagai penanggung jawab, didukung Pemprov Kepri dan Perhimpunan Penulis Kepri (PPK).
  • When (Kapan): Dijadwalkan akhir Oktober, namun persiapan intensifnya trending pada Selasa, 21 Oktober 2025.
  • Where (Di mana): Gedung Seri Inderasakti, Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, Kota Tanjungpinang.
  • Why (Mengapa): Mendorong geliat sastra di kawasan Melayu serantau dan memperingati HUT Provinsi Kepri serta Bulan Bahasa.
  • How (Bagaimana): Menghadirkan seminar sastra, pembacaan puisi bersama, dan pameran manuskrip. SEO Keywords: FSIGB 2025 Tanjungpinang, Sastra Melayu Internasional, Antologi Puisi Jazirah 25 Viral

2. Pameran Manuskrip Sastra Era Kerajaan Riau Lingga

  • What (Apa): Pameran buku dan manuskrip sastra, dari karya Raja Ali Haji hingga Sutardji Calzoum Bachri.
  • Who (Siapa): Para kurator dan Yayasan Jembia Emas.
  • When (Kapan): Dipersiapkan untuk dipamerkan dalam rangkaian FSIGB.
  • Where (Di mana): Gedung LAM Kepri.
  • Why (Mengapa): Menarik perhatian publik pada warisan sastra klasik Melayu yang penting bagi sejarah literasi nasional.
  • How (Bagaimana): Menampilkan arsip sastrawan masa lalu dan kontemporer Kepri.

3. Seminar Sastra: Karya Pengarang Kepri dan Pengaruhnya di Rantau Melayu

  • What (Apa): Seminar Sastra dengan topik mengenai pengaruh karya-karya pengarang Kepri terhadap perkembangan kesusastraan di Rantau Melayu.
  • Who (Siapa): Pembicara ahli dari Indonesia (Jakarta, Sumbar) dan negara tetangga (Malaysia, Singapura).
  • When (Kapan): Dilaksanakan selama festival.
  • Where (Di mana): Tanjungpinang.
  • Why (Mengapa): Mengkaji secara akademis dan kritis posisi sastra Kepri dalam konteks regional Melayu.
  • How (Bagaimana): Menghadirkan diskusi yang memperkaya wawasan sejarah sastra.

Karya Sastra yang Ditampilkan:

Gurindam: “Gurindam Dua Belas” (Karya Raja Ali Haji) Barang siapa tiada memegang agama, Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa meninggalkan sembahyang, Seperti rumah tiada bertiang.

Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.