Festival Sastra Sorong 2025: Perayaan Keberagaman Budaya Nusantara, Keren! Selasa, 21 Oktober 2025 di Kota Sorong, Papua Barat Daya

Diposting pada

Sastra dalam Berita

Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra: Tujuannya adalah membuka ruang inklusif bagi semua orang untuk menulis, membaca, dan berdiskusi, sekaligus merayakan keberagaman budaya Nusantara dari wilayah Timur. Manfaatnya adalah memperkuat jaringan literasi di Papua, mengangkat isu-isu lokal ke tingkat nasional, dan mendorong lahirnya penulis-penulis baru dari Indonesia Timur.

Rangkuman 3 Peristiwa & Berita Populer (5W+1H + SEO Kuat)

1. Festival Sastra Sorong: Memperkuat Jaringan Literasi di Timur

  • What (Apa): Festival Sastra Sorong yang menjadi event penting untuk merayakan sastra dan literasi di wilayah Papua.
  • Who (Siapa): Komunitas Sastra Lokal, penulis, seniman, dan pegiat literasi dari Sorong dan sekitarnya.
  • When (Kapan): Berlangsung pada awal Oktober, namun ulasannya masih trending sebagai capaian sastra penting pada Selasa, 21 Oktober 2025.
  • Where (Di mana): Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
  • Why (Mengapa): Membangun ekosistem literasi yang kuat di Papua dan memberikan kesempatan bagi penulis lokal untuk berinteraksi dengan penulis nasional.
  • How (Bagaimana): Menghadirkan diskusi buku, workshop penulisan, dan pertunjukan puisi yang mengangkat mitologi dan isu Papua. SEO Keywords: Festival Sastra Sorong Viral, Literasi Papua Barat Daya, Sastra Nusantara Sorong

2. Diskusi Sastra Lokalitas: Mengangkat Mitologi Asmat dan Raja Ampat

  • What (Apa): Diskusi yang secara khusus membahas penggunaan mitologi dan kearifan lokal suku-suku di Papua (seperti Asmat, Raja Ampat) sebagai bahan baku sastra.
  • Who (Siapa): Antropolog dan sastrawan yang memiliki fokus pada budaya Papua.
  • When (Kapan): Dalam rangkaian festival.
  • Where (Di mana): Sorong.
  • Why (Mengapa): Mendorong penulis untuk menggali kekayaan naratif dari budaya mereka sendiri dan memperkaya khazanah sastra nasional.
  • How (Bagaimana): Menghadirkan sesi bedah karya yang telah ada dan coaching clinic penulisan berbasis mitos.

3. Pameran Ilustrasi dan Komik Sastra Anak dari Maluku dan Papua

  • What (Apa): Pameran visual yang menyajikan ilustrasi dan komik adaptasi dari cerita rakyat dan sastra anak dari Maluku dan Papua.
  • Who (Siapa): Ilustrator dan komikus lokal.
  • When (Kapan): Digelar bersamaan dengan festival.
  • Where (Di mana): Area pameran di Sorong.
  • Why (Mengapa): Menarik minat baca anak muda melalui visualisasi sastra dan memperkenalkan cerita rakyat dengan media modern.
  • How (Bagaimana): Pameran yang interaktif dan edukatif.

Karya Sastra yang Ditampilkan:

Puisi (Berbasis Kearifan Lokal): “Ode untuk Karst” (Karya fiktif, terinspirasi dari Raja Ampat) Batu-batu karst di Raja Ampat, bukan sekadar batu, Mereka adalah kata-kata yang diukir waktu. Di sana, koral berpuisi di bawah air biru, Dan kita hanya pembaca yang terlalu cepat berlalu.

Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.