Sastra dalam Berita
Kegiatan musikalisasi puisi di jantung budaya Melayu ini menjadi viral karena kolaborasi apik antara musisi pop dan qori lokal.
| Elemen Jurnalistik | Detail Peristiwa |
| What (Apa) | Pergelaran musikalisasi puisi bertajuk “Bulan di Pulau Penyengat: Sajak di Semenanjung Emas” yang menggali karya Raja Ali Haji. |
| Where (Di Mana) | Di situs bersejarah Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. |
| When (Kapan) | Malam hari, Jumat, 31 Oktober 2025. |
| Who (Siapa) | Sanggar Seni Aksara Melayu (SAM), didukung musisi pop-jazz lokal dan pemuda dari Bangka Belitung. |
| Why (Mengapa) | Untuk melestarikan karya sastrawan Melayu klasik dan mempopulerkannya dalam format musik yang mudah diterima kaum muda. |
| How (Bagaimana) | Puisi-puisi klasik dilantunkan dengan iringan alat musik tradisional Melayu (gambus, akordeon) dan scoring modern, serta disiarkan secara podcast sastra. |
SEO Analisis: Musikalisasi Puisi Pulau Penyengat, Sastra Melayu Kepri, Raja Ali Haji, Sastra Klasik Modern.
Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra
Tujuan: Menjadikan Kepulauan Riau sebagai pusat literasi dan peradaban Melayu, serta menjaga memori kolektif akan sastra klasik.
Manfaat:
- Pelestarian Bahasa: Mendorong penggunaan dan apresiasi Bahasa Melayu Tinggi (klasik) di kalangan generasi muda.
- Pariwisata Budaya: Menarik wisatawan berbasis minat (literasi dan sejarah) ke Pulau Penyengat.
- Inovasi Seni: Mengembangkan genre musikalisasi puisi yang khas Melayu.
Karya Sastra yang Ditampilkan
Judul Karya: Puisi-puisi Raja Ali Haji (Dipilih dari Gurindam Dua Belas dan syair-syairnya)
Jenis Karya: Puisi Klasik dan Gurindam.
Kutipan Kunci (Simulasi):
“Cahari olehmu kawan, akan Raja yang adil, yang tahu akan hukumnya syarak. Jika hendak mengenal orang yang berakal, di dalam dunia janganlah engkau tertinggal.” (Diadaptasi dari Gurindam Dua Belas).
Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.

