Sastra Lisan dan Storytelling Legenda Laut, Menawan! Selasa, 28 Oktober 2025 di Kota Ambon, Maluku

Diposting pada

Sastra dalam Berita

Aspek Penjelasan Jurnalistik
WHAT (Apa) Pentas Sastra Lisan dan Storytelling: Legenda Laut Seram dan Tanah Papua.
WHO (Siapa) Diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Budaya Maluku (LKBM), melibatkan storyteller dari berbagai etnis Maluku dan Papua.
WHERE (Di mana) Benteng Victoria, Kota Ambon, lokasi dengan nilai sejarah yang tinggi.
WHEN (Kapan) Selasa, 28 Oktober 2025.
WHY (Mengapa) Pelestarian narasi lisan (dongeng, legenda) yang terancam punah, dan penguatan identitas kepulauan.
HOW (Bagaimana) Storytelling interaktif dengan penonton, diiringi musik tradisional Tifa dan Totobuang, memberikan pengalaman yang unik.

Analisis Peristiwa & Berita Utama

Analisis Viralitas: Mitos dan legenda laut yang kuat (Naga Laut Seram) yang diceritakan di Benteng Victoria yang bersejarah. Penggunaan alat musik Tifa dan Totobuang memberikan nuansa otentik yang menarik untuk konten video.

Peristiwa/Berita Kata Kunci SEO Terkuat
Storytelling Legenda Laut di Benteng Victoria Ambon Sastra Lisan Ambon, Storytelling Legenda Papua, Budaya Tifa Totobuang.
Kisah Naga Laut Seram Memukau Anak Muda Legenda Naga Laut Seram, Mitos Maluku Sastra, Storyteller Viral Ambon.
Diskusi Sastra Sebagai Jembatan Damai Maluku-Papua Sastra Jembatan Damai, Budaya Maluku Papua, Harmoni Kepulauan.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra

  1. Pelestarian Narasi Lisan: Merekam dan memodernisasi tradisi storytelling yang mulai hilang.
  2. Identitas Kepulauan: Menguatkan identitas Maluku dan Papua sebagai masyarakat kepulauan yang kaya akan legenda laut.
  3. Edukasi Multikultural: Mengajak generasi muda memahami akar budaya masing-masing melalui narasi yang menyenangkan.

Karya Sastra yang Ditampilkan

Judul: Di Bawah Pohon Pala yang Berbisik

(Kutipan Sastra Pilihan dari narasi lisan)

Mama bilang, kalau kau dengar Tifa berbunyi dari laut tengah malam, itu bukan Tifa pesta, Nak.

Itu Naga Seram sedang batuk. Dia punya sisik dari terumbu karang yang tua, dan nafasnya adalah angin yang bawa badai.

Kami hanya bercerita. Agar kata-kata ini tak hilang seperti garam di air laut.

Sebab, di setiap legenda yang tak ditulis, ada pelajaran tentang Laut dan Tanah yang harus kau pegang erat.

Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.