Sastra dalam Berita
Tren Hari Ini: Sastra sebagai alat penguat literasi di kalangan guru dan siswa menjadi fokus utama di Sulawesi. Lomba baca puisi ini menarik perhatian karena melibatkan guru sebagai aktor utama, yang diharapkan dapat menjadi teladan bagi siswa.
| Elemen Jurnalistik | Keterangan (5W+1H) |
| What (Apa) | Lomba Baca Puisi sebagai agenda puncak Semarak Bulan Bahasa dan Sastra 2025. |
| When (Kapan) | Berlangsung baru-baru ini, dengan perayaan hasil lomba yang masih viral hingga hari ini, Sabtu, 1 November 2025. |
| Where (Di Mana) | Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, diprakarsai oleh Balai Bahasa Sultra. |
| Who (Siapa) | Guru Bahasa dan Sastra Indonesia, serta siswa SMA/SMK di Sulawesi Tenggara. |
| Why (Mengapa) | Untuk memperkuat peran guru dalam menumbuhkan literasi dan kecintaan terhadap bahasa serta sastra Indonesia. |
| How (Bagaimana) | Menyelenggarakan kompetisi yang menguji interpretasi dan penghayatan puisi berbahasa Indonesia, dengan kriteria yang fokus pada teknik vokal dan mimik. |
Tujuan dan Manfaat Kegiatan Sastra:
Tujuan utamanya adalah Peningkatan Apresiasi Sastra di Sekolah. Manfaat yang didapat:
- Pengembangan Soft Skill: Melatih keberanian, interpretasi, dan ekspresi diri melalui pembacaan puisi.
- Keteladanan Guru: Menjadikan guru sebagai teladan aktif dalam kegiatan sastra, sehingga siswa lebih termotivasi.
- Peluncuran Karya: Mendorong Balai Bahasa dan pihak terkait untuk meluncurkan buku anak/buku sastra lokal.
Karya Sastra yang Ditampilkan:
Puisi wajib yang dilombakan adalah Puisi Sapardi Djoko Damono untuk menguji teknik, dan Puisi Bebas bertema Sastra Kalindaqda (puisi tradisional Sulawesi Barat) yang diadaptasi ke Bahasa Indonesia untuk mengangkat kearifan lokal. Puisi yang viral dibacakan guru adalah “Aku Ingin” (karya SDD) dengan penghayatan yang mendalam.
Semoga peristiwa sastra diatas dapat melepaskan dahaga akan bahasa nan indah menawan, dan menceriakan hidup yang lebih kaya makna.
